Tegas, Galak dalam Bermusik, Seorang Harry Ternyata Sosok yang Jahil dan Usil

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Musisi Bandung bahkan dunia pasti kenal dengan seorang musisi yang terkenal dengan nama Harry Roesli. Sosok yang memiliki nama lengkap Djauhar Zaharsyah Fachrudin Roesli ini, lahir di Bandung 10 September 1951, dan meninggal dunia di Jakarta, 11 Desember 2004.

Banyak cerita menarik dari seorang Harry Roesli yang mungkin tak banyak orang tahu. Dibalik kegeniusanya, ia adalah seorang sosok yang tegas, galak dan sangat jahil. Hal itu diceritakan oleh salah satu teman semasa hidupnya dalam bermusik Erlan Effendy.

Bertempat di sebuah kafe sederhana di Bandung, Minews.id menyambangi Erlan untuk mendengarkan sepenggal kisah mengenai seorang Harry Roesli ketika masih hidup dan bermusik dengan dirinya.

Bergaya seorang roker dan musisi pada umumnya, dirinya mulai bercerita mengenai pertemuannya dengan seorang Harry Roesli.

Menurutnya, Harry Roesli itu seorang yang tegas, humoris dan jahil. Saat itu di rumahnya dijadikan sebuah tempat untuk menampung para musisi jalanan sebagai wadah berkreasi. Alhasil rumahnya tak pernah sepi dari orang, bahkan banyak dari mereka tak pulang menginap di kediamannya, menempati kamar-kamar yang disediakan oleh Harry Roesli.

Tak sampai disana, semua orang yang tinggal dirumahnya juga diberikan makan dari pagi hingga malam hari oleh sang ibunda drg Ny Edyana Roesli Soetama kala itu. “Semua yang tinggal disana sudah seperti keluarga, tidak ada yang dibedakan oleh orang tuanya bahkan dirinya,” kenang Erlan.

Walau dirumahnya banyak didatangi orang dan singgah dirumahnya, ada aturan yang harus diikuti, terutama tidak melakukan hal-hal negatif seperti mabok. “Mas Harry selalu mengingatkan kepada kita hal itu, walau banyak orang semua tertib dan disiplin,” kata Erlan.

Namum, dibalik sosoknya yang tegas dan serius dalam bermusik, dirinya merupakan seorang yang jahil. Dia itu disiplin soal waktu, nah, untuk membangunkan orang-orang yang menginap dirumahnya, pagi-pagi ia memukulkan simbal di dekat semua orang yang sedang terlelap.

“Alhasil kita semua terbangun, dirinya tertawa sambil mengenakan sarung, Setiap orang yang pernah tinggal dirumahnya pasti mengalami hal tersebut,” kenang Erlan sambil tertawa.

Tak hanya soal itu, Harry Roesli menurutnya jarang sekali marah terhadap keluarga bahkan dengan orang-orang yang ada disekelilingnya saat sedang santai, namun kalau sedang latihan sudah pasti tegas. Namun, ada moment tertentu, ia dan kelompoknya dimarahi.

Kala itu terjadi, pada saat ibunya memanggil mereka untuk makan, namun kita semua masih becanda. “Dia datang marah-marah, disana ia tidak mau intruksi sang ibu diabaikan,” kata Erlan.

Mungkin hal itu dianggap sepela, namun bagi Harry itu tidak, dan itu yang selalu diingat dari seorang Harry Roesli ketika ia tinggal dan bermusik bareng dengan dirinya.

Menurutnya, tak banyak yang bisa diceritakan kala itu bersama Harry Roesli, karena saat itu kata Erlan, dirinya hanya sebatas bermain musik saja.

Nah, untuk kenangan bermusik dengan Harry Roesli, pada saat membuat konser musik sikat gigi. Ini merupakan pengalaman yang tidak pernah terlupakan. Ketika bermusik Harry tidak pernah membeda-bedakan orang dalam bermusik, baik yang jago dan biasa semua sama.

“Mereka mendapatkan peran yang sama satu sama lainnya. Saling melengkapi,” kata dia.

Dalam sebuah konser kata dia, latihan menjadi nomor satu yang harus dilakukan dan jangan pernah dianggap sepele, bahkan bisa satu hari fuel latihan sebelum menggelar konser, Karena saat pertunjukan berlangsung dia ingin menampilkan semua dengan sempurna. “Semua dia yang atur, dan tahu jika ada satu ketukan saja yang salah, padahal dengan segala jenis alat musik,” katanya.

Untuk pertunjukan konsernya, kata dia idak hanya menampilkan pertunjukan musik saja, namun semua unsur mulai teater, seniman, ada tratikalnya, semua dijadikan satu, dan tak mudah melakukannya.

“Konser itu tidak biasa dan saya sebut mas Harry Roesli memiliki kelainan imajinasi, dimana seorang musisi belum sampai kesana, namun dirinya sudah,” katanya.

Itu mungkin sepenggal kisah seorang musisi Harry Roesli dimata seorang kawan dan teman bermusiknya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Memperkokoh Kerukunan Menyambut Momentum Nataru 2024/2025

Jakarta - Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025, berbagai elemen masyarakat diimbau untuk memperkuat kerukunan dan menjaga...
- Advertisement -

Baca berita yang ini