Bukan Cuma Indonesia, Negara Muslim Ini Juga Wajibkan Penceramah Bersertifikat

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Warga Indonesia masih dalam polemik soal penceramah  bersertifikat. Namun dua negara yang mayoritas penduduknya juga Muslim berikut pernah melakukannya.

Mesir.
Sekitar enam tahun lalu Pemerintah Mesir membuat kebijakan yang ketat bagi para penceramah yang belum memperoleh sertifikat dari lembaga terkait di negeri tempat berdirinya perguruan Al-Azhar itu.

Mereka yang tidak bersertifikat tetapi tetap melakukan ceramah akan dikenakan denda yang cukup lumayan jika dirupiahkan, sekitar Rp 82 juta.

Mesir melarang berkhotbah bagi penceramah yang tidak memiliki sertifikat dengan alasan untuk menjaga keamanan nasional saat itu.

Pemerintah yang didukung militer menganggap masjid sebagai lahan perekrutan bagi partai-partai Islam. Pemerintah baru Mesir berusaha mengontrol kelompok ini sejak militer menggulingkan Presiden Mohamed Mursi dari Ikhwanul Muslimin Juli lalu.

Johor, Malaysia
Empat tahun lalu, pendakwah dari luar Johor, Malaysia, tidak bisa sembarangan berceramah di kota tersebut. Penceramah agama Islam harus mendapatkan sertifikat dari Dewan Keagamaan Islam Johor (MAIJ).

Otoritas Johor menyatakan jika pendakwah memiliki kemampuan pidato yang baik dan sering muncul di televisi, apa yang mereka ajarkan tetap dipertanyakan tanpa adanya sertifikat dari otoritas keagamaan.

Sultan Johor, Ibrahim, seperti pernah dilansir New Strait Times Online, mengawasi siapapun yang mengajarkan Islam tanpa sertifikasi karena ajaran menyimpang dan ceramah yang mengandung unsur politik akan menjadi sarana meremehkan, menjelekkan, dan mengecam orang lain.

Menurutnya hal tersebut dapat membingungkan komunitas Muslim dan mengacaukan persatuan. Pada saat itu Johor telah melarang 16 ustadz dan pendakwah memberikan ceramah karena mereka sering menjelek-jelekkan pimpinan agama lain di media sosial. Itu dinilai sebagai tindakan buruk di Johor.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini