Tak Hanya Cantik dan Pintar, Wali Kota Tangsel Airin Juga Seorang Bikers

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Setiap orang memiliki hobi dan kegemaran. Seperti yang dilakukan oleh seorang Airin Rachmi Diany yang suka sekali olahraga bersepeda.

Tak jarang disela pekerjaannya menjadi Wali Kota Tanggerang Selatan dirinya selalu menyempatkan diri untuk mengunjungi warganya atau blusukan menggunakan sepeda.

Namun, seiring waktu berjalan, masih menggunakan kendaraan roda dua, dirinya ternyata penyuka sepeda motor vespa. Seakan bukan hal yang sulit bagi ia untuk mengendarainya. Bahkan, ia selalu membonceng ajudannya untuk mendampinginya berkeliling menggunakan motor untuk menyambangi warga atau melihat program kegiatan di wilayang Tangsel.

Kecintaannya terhadap skuter ditandai dengan beberapa kali selalu menghadiri kegiatan kendaraan bermotor vespa. Bahkan ia pernah melakukan touring dengan komunitas vespa.

Tak hanya itu, dirinya juga selalu menekankan agar para pengendara roda dua ini untuk pentingnya safety riding dalam berkendaraan serta menataati peraturan lalu lintas.

“Saya mengingatkan pentingnya safety riding dalam berkendaraan. Karena kalau bukan kita yang sayang akan diri kita, siapa lagi, karena kita tidak pernah tahu musibah datang kepada kita kapan dan dimana ketika kita di jalan. Sehingga safety riding itu wajib bagi pengendara motor,” katanya.

Karena kecintaannya dengan dunia motor ini, dirinya pernah menggelar kejuaraan Drag Bike pada tahun 2018. Hal itu dilakukannya untuk mengurangi balapan liar yang menjamur di wilayah kerjanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini