Kabar Baik, Pasien Sembuh di Wisma Atlet Lampaui Angka 10.000

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kabar baik datang dari Rumah Sakit Darurat (RS) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat. Jumlah pasien yang sembuh dari penyakit corona (COVID-19) terus bertambah.

Menurut penjelasan Perwira Penerangan Kogabwilhan I Kolonel Marinir Aris Mudian, hingga Senin 26 Agustus 2020, jumlah yang sembuh sudah melampaui angka 10.000 orang atau tepatnya berjumlah 10.053 orang.

“Jumlah pasien sembuh merupakan akumulasi dari pencatatan sejak 23 Maret 2020 lalu. Di mana, pasien terdaftar sebanyak 11.891 pasien, pasien sembuh 10.053 orang,” katanya lewat keterangan resminya, Senin ini.

Selain itu, jumlah pasien yang dirujuk ke rumah sakit lainnya ada 246 orang. Selanjutnya untuk data yang meninggal dunia dicatat tetap sebanyak 3 orang. Sementara ada 1 orang pasien yang keluar tanpa izin.

Pun jumlah pasien positif yang dirawat hingga saat ini sebanyak 1.337 orang. Angka ini bertambah sebanyak 22 orang dibanding laporan sebelumnya. “Ada 699 pria, dan 644 perempuan,” ujarnya.

Selanjutnya, ada 6 orang yang diduga terjangkit COVID-19. Jumlah ini bertambah 5 orang dibandingkan dengan data yang dilaporkan pada 25 Agustus 2020.

Sementara itu, RS Khusus Infeksi COVID-19 di Pulau Galang merawat sebanyak 193 pasien. Ada 77 pasien berstatus positif COVID-19 dan selama satu hari terakhir bertambah 1 orang. Lalu sebanyak 116 pasien lainnya diduga terjangkit atau suspek.

Kemudian, jumlah pasien yang terdaftar di rumah sakit itu sejak 12 April 2020 yakni sebanyak 1.768 orang. Di mana total yang sembuh sebanyak 296 orang.

Lalu ada 1.241 pasien suspek yang selesai perawatan, 4 orang dirujuk ke rumah sakit lain dan tidak ada pasien meninggal di RSD Pulau Galang.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini