Rupiah Ditutup Melemah Imbas Tingginya Kasus Corona di Jakarta

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Nilai tukar rupiah kembali melemah atas dolar AS pada akhir perdagangan Kamis, 13 Agustus 2020. Mengutip Bloomberg, rupiah berada pada posisi Rp 14.775 per dolar AS atau melemah 0,10 persen.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, pergerakan mata uang garuda hari ini disebabkan oleh kekecewaan pasar terhadap pembicaraan soal stimulus fiskal baru Amerika Serikat yang masih belum menuju titik temu.

Kubu Partai Republik di House of Representatives, salah satu dari dua kamar yang membentuk Kongres AS mengusulkan proposal stimulus baru bernilai 1 triliun dolar AS. Namun, kubu oposisi Partai Demokrat enggan menyetujui karena merasa jumlahnya terlalu sedikit.

“Steven Mnuchin, Menteri Keuangan AS, mengungkapkan bahwa Demokrat baru ingin membuka ruang dialog jika nilai stimulus fiskal setidaknya US$ 2 triliun. Presiden Donald Trump pun berang,” ujarnya, Kamis sore.

Sementara dari dalam negeri, pelemahan rupiah dibayangi oleh penambahan kasus corona di Jakarta yang masih tergolong tinggi jelang berakhirnya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) masa transisi.

Pemerintah DKI Jakarta harus berani mengambil keputusan yang tepat apakah akan memperpanjang atau menghentikan PSBB.

“Ini yang sedang ditunggu oleh pasar, sehingga Pemerintah DKI Jakarta jangan sampai membuat kesalahan fatal dalam mengambil keputusan tersebut karena akan berpengaruh terhadap masa depan ekonomi Indonesia,” kata Ibrahim.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini