MATA INDONESIA, VIETNAM – Seorang pria mengamuk di pesta pernikahannya sendiri. Aksinya dilakukan di hadapan sang mertua. Videonya pun viral, hingga akhirnya ia dihujat karena tak menghormati orangtua istrinya.
Dilansir dari World of Buzz, rupanya hal itu terjadi pada pasangan Vietnam yang baru saja melangsungkan pesta pernikahan pada Selasa 31 Desember 2019 lalu.
Dalam video yang beredar, awalnya pesta pernikahan itu tampak berjalan mulus. Namun, pengantin pria tiba-tiba melepaskan emosinya. Ia berbalik, mengambil gelas sampanye dan melemparkannya ke menara gelas, diikuti dengan lemparan kedua.
Aksinya tak sampai di situ, dia bahkan terlihat menendang menara gelas sampanye dari meja. Klip berakhir dengan pengantin wanita memeluknya untuk menenangkan amarahnya. Para tamu terkejut oleh ‘pertunjukan’.
Netizen marah yang melihat videonya pun marah. Mereka mengatakan bahwa pengantin pria tidak sopan kepada orang tua pengantin wanita, upacara dan para tamu.
Tetapi kebanyakan dari mereka berubah pikiran begitu mereka menemukan kebenaran di balik perilakunya yang tidak biasa.
Menurut laporan Sin Chew, mempelai laki-laki marah oleh ayahnya sendiri karena mempermalukan pengantin perempuan dan ayahnya di depan para tamu.
Setelah kejadian itu, pengantin pria menjelaskan kepada publik bahwa ayahnya tidak setuju dengan pernikahan mereka karena pengantin wanita memiliki latar belakang keluarga yang buruk. Tetapi pernikahan itu berhasil setelah mereka melalui banyak halangan.
Mempelai pria menjelaskan bahwa dia tidak berharap ayahnya mempermalukan ayah mempelai wanita di depan umum dengan menyindir dengan mengatakan.
“Kamu telah mengajar anakmu dengan baik,†yang mengimplikasikan bahwa pengantin pria telah jatuh cinta pada semacam sihir hitam atau guna-guna yang dilakukan oleh pengantin wanita.
Karena tidak mampu membalas ucapan ayahnya, dia malah melampiaskannya ke menara kacamata, dan upacara pernikahan dihentikan
Dia juga mengakui bahwa dia tahu apa yang dia lakukan salah, tetapi dia masih berpikir bahwa ayahnya tidak seharusnya secara terbuka mempermalukan pengantin perempuan dan keluarganya dalam upacara pernikahan mereka.
