Wow, Ini 4 Topik Pembicaraan yang Dihindari Saat Silaturahmi Idul Fitri

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Topik pembicaraan merupakan salah satu hal penting yang bisa dilakukan untuk mencairkan suasana saat bersilaturahmi saat merayakan hari raya Idul Fitri. Namun, rasa khawatir bisa muncul jika ada topik obrolan yang menyinggung perasaan atau mengundang perdebatan.

Hal ini bisa merusak suasana lebaran sehingga menjadi tidak nyaman. Bahkan, hingga mengganggu hubungan persaudaraan. Maka, perlu menghindari 4 topik pembicaraan ini.

Pertama, isu politik di Indonesia sudah lama menjadi topik yang hangat karena dinilai terlalu sensitif. Akibatnya, bisa memicu perdebatan dan perselisihan. Maka, sebaiknya menghindari topik ini dan mulai mencari bahan pembicaraan lain yang lebih ringan.

Kedua, yaitu kehidupan sosial. Setiap orang memiliki gaya hidup yang berbeda-beda sehingga belum tentu keluarga kita memahami gaya hidup yang kita jalani. Sebaiknya menghindari topik pembicaraan ini.

Ketiga, yaitu membicarakan orang lain. Sebaiknya momentum Lebaran tidak dijadikan pelampiasan untuk bergosip atau membicarakan kehidupan orang lain. Persoalan pribadi sepatutnya tidak menjadi bahan diskusi saat silaturahmi Lebaran.

Keempat, yakni perihal pernikahan atau hubungan pribadi lainnya. Kegiatan gosip dan bentuk lainnya bisa menyakiti hati orang lain. Sebaiknya mengurangi perkataan buruk dan fokus pada hal yang positif bersama keluarga.

 

 

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini