Wow, Ini 4 Topik Pembicaraan yang Dihindari Saat Silaturahmi Idul Fitri

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Topik pembicaraan merupakan salah satu hal penting yang bisa dilakukan untuk mencairkan suasana saat bersilaturahmi saat merayakan hari raya Idul Fitri. Namun, rasa khawatir bisa muncul jika ada topik obrolan yang menyinggung perasaan atau mengundang perdebatan.

Hal ini bisa merusak suasana lebaran sehingga menjadi tidak nyaman. Bahkan, hingga mengganggu hubungan persaudaraan. Maka, perlu menghindari 4 topik pembicaraan ini.

Pertama, isu politik di Indonesia sudah lama menjadi topik yang hangat karena dinilai terlalu sensitif. Akibatnya, bisa memicu perdebatan dan perselisihan. Maka, sebaiknya menghindari topik ini dan mulai mencari bahan pembicaraan lain yang lebih ringan.

Kedua, yaitu kehidupan sosial. Setiap orang memiliki gaya hidup yang berbeda-beda sehingga belum tentu keluarga kita memahami gaya hidup yang kita jalani. Sebaiknya menghindari topik pembicaraan ini.

Ketiga, yaitu membicarakan orang lain. Sebaiknya momentum Lebaran tidak dijadikan pelampiasan untuk bergosip atau membicarakan kehidupan orang lain. Persoalan pribadi sepatutnya tidak menjadi bahan diskusi saat silaturahmi Lebaran.

Keempat, yakni perihal pernikahan atau hubungan pribadi lainnya. Kegiatan gosip dan bentuk lainnya bisa menyakiti hati orang lain. Sebaiknya mengurangi perkataan buruk dan fokus pada hal yang positif bersama keluarga.

 

 

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini