MATA INDONESIA, JAKARTA – Apa yang dibaca Nabi Muhammad SAW setiap tanggal 17 Ramadan?
Nah, biasanya Nabi mengisi malam turunnya Al Quran ini dengan melakukan berbagai amalan termasuk membaca surah-surah Al Quran. Dan hal ini menjadi contoh bagi umatnya untuk mengikuti bacaan Nabi di malam Nuzulul Quran ini.
Biasanya umat Muslim setelah Shalat Isya melaksanakan shalat sunat mulai dari Tarawih, Witir, dan berbagai shalat sunat lainnya. Setelah itu, mumpung di rumah, bisa melakukan Iktikaf.
Pengertian Iktikaf sebenarnya adalah berdiam di masjid dengan syarat tertentu dan niat beribadah semata-mata hanya untuk Allah SWT.
Karena situasi dan kondisi Pandemi Covid 19, maka Iktikaf bisa dilakukan di rumah, bisa sendiri atau bersama-sama keluarga. Untuk melakukan salat malam, biasakan tidur terlebih dahulu setelah menunaikan salat tarawih dan membaca Al Quran.
Saat menjelang sahur atau tengah malam, bisa bangun kembali. Tujuannya tentu untuk menunaikan salat malam.
Di malam Nuzulul Quran terdapat beberapa keistimewaan yang bisa diperoleh oleh umat Muslim. Salah satunya mendapatkan pahala dan kemuliaan yang berlimpah. Alih-alih berdiam diri di rumah, lebih baik memperbanyak membaca Al-Quran.
Dari Abu Umamah Al Bahili ra, Nabi Muhammad SAW bersabda,
“Bacalah Al Quran. Sesungguhnya Al Quran kelak akan datang pada Hari Kiamat untuk memberikan Syafa’at kepada penganutnya”. (Hadist Riwayat Muslim).
Lalu dari Abdullah bin Mas’ud, Nabi Muhammad SAW bersabda
“Barangsiapa yang membaca satu huruf dalam Kitabullah (Alquran) maka ia akan memperoleh 1 kebaikan. Satu kebaikan itu nantinya akan dibalas dengan 10 kali lipatnya. Aku tidak mengatakan bahwa Alif Lam Mim Satu Huruf, tetapi alif Satu Huruf, Lam satu huruf dan mim satu huruf”. (Hadist Riwayat Tirmidzi)
Lalu surah apa yang dibaca Nabi Muhammad?
Berdasarkan penuturan sahabat Abdullah bin Abbas RA tentang apa yang Rasulullah:
“Dahulu Malaikat Jibril senantiasa menjumpai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada setiap malam Ramadan, dan selanjutnya ia membaca Al Quran bersamanya.” (Riwayat Al Bukhari)
Ternyata itu belum cukup bagi Nabi. Ia masih merasa perlu untuk membaca Al Quran dalam salatnya.
Berdasarkan penuturan sahabat Huzaifah RA tentang pengalaman shalat tarawih bersama Nabi SAW.
“Pada suatu malam di bulan Ramadhan, aku shalat bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di dalam bilik yang terbuat dari pelepah kurma. Beliau memulai salatnya dengan membaca takbir. Selanjutnya beliau mulai membaca surat Al Baqarah, sayapun mengira bahwa beliau akan berhenti pada ayat ke-100, ternyata beliau terus membaca. Sayapun kembali mengira: beliau akan berhenti pada ayat ke-200, ternyata beliau terus membaca hingga akhir Al Baqarah, dan terus menyambungnya dengan surat Ali Imran hingga akhir.“
“Kemudian beliau menyambungnya lagi dengan surat An Nisa’ hingga akhir surat. Setiap kali beliau melewati ayat yang mengandung hal-hal yang menakutkan, beliau berhenti sejenak untuk berdoa memohon perlindungan.
Sejak usai dari shalat Isya’ pada awal malam hingga akhir malam, pada saat Bilal memberi tahu beliau bahwa waktu salat subuh telah tiba beliau hanya salat 4 rakaat.” (Riwayat Ahmad, dan Al Hakim)
Nabi SAW juga banyak membaca Al Quran pada shalat beliau, sampai-sampai pada satu raka’at saja, Nabi membaca surat Al Baqarah, Ali Imran dan An Nisa’, atau sebanyak 5 juz lebih.
Inilah yang dilakukan Nabi Muhammad SAW di malam Nuzulul Quran dan cara Nabi memperingati turunnya Al Quran.