MATA INDONESIA, JAKARTA – Banyak orang Indonesia sangat menggemari jengkol. Tapi, ada baiknya menghindari makan jengkol saat puasa.
Memang dalam takaran yang wajar, jengkol bermanfaat untuk kesehatan. Hal tersebut karena jengkol memiliki kandungan yang sama seperti sayur pada umumnya. Namun jika dikonsumsi secara berlebihan saat puasa, bisa menyebabkan beberapa efek samping negatif.
Berikut beberapa dampak makan jengkol saat puasa:
- Menyebabkan Bau Mulut
Saat berpuasa, ini berarti tidak ada asupan makanan dan minuman yang masuk ke mulut, sehingga ini bisa meningkatkan risiko bau mulut. Apalagi jika kamu banyak mengonsumsi jengkol saat sahur atau berbuka, tentu bau mulut bisa lebih parah lagi.
Bau mulut muncul karena adanya kandungan djenkolic atau asam jengkolat yang terkandung pada jengkol. Senyawa tersebut berperan dalam menimbulkan bau setelah mengonsumsi jengkol, termasuk bau mulut dan urine.
- Jengkol Bersifat Diuretik
Diuretik adalah sebutan untuk kondisi saat tubuh mengalami kenaikan laju urinasi. Efek ini bisa kamu rasakan jika mengonsumsi jengkol secara berlebihan. Gejala yang dialami berupa peningkatan frekuensi buang air kecil, sehingga bisa menyebabkan berkurangnya cairan dalam tubuh. Alhasil, kondisi ini dapat meningkatkan dehidrasi saat puasa.
Selain itu, jengkol memiliki kandungan nitrogen yang cukup tinggi, sehingga bisa menyebabkan gangguan fungsi ginjal dan masalah pada sistem perkemihan. Hal tersebut karena kandungan asam jengkolat dalam jengkol dapat menyebabkan kristal jengkolat yang semakin lama bisa mengganggu saluran perkemihan (misalnya berupa kencing batu), hingga gangguan ginjal.
- Keracunan Jengkol
Jangan heran jika seseorang bisa keracunan jengkol, karena ada banyak faktor penyebabnya, yaitu:
- Daya tahan tubuh.
- Kondisi asam lambung.
- Jumlah jengkol yang dikonsumsi.
- Usia biji jengkol.
- Cara memasak jengkol.
Kondisi tersebut biasanya muncul saat 5 hingga 12 jam setelah mengonsumsi jengkol. Gejala yang dirasakan dapat berupa:
- Nyeri perut
- Muntah
- Nyeri saat berkemih
- Ada darah pada urine.
- Jika berlangsung terus menerus, keracunan jengkol bisa memicu terjadinya gagal ginjal. Kondisi tersebut ditandai dengan sedikitnya urine yang keluar atau tidak adanya urin yang keluar.