Pakai Lipstik saat Puasa, Batal Gak Ya?

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Memakai lipstik bagi seorang perempuan sudah menjadi kebutuhan sehari-hari. Tapi, apakah saat sedang berpuasa di bulan Ramadan pemakaian lipstik diperbolehkan?

Beberapa lipstik memang memiliki aroma dan rasa, yang dikhawatirkan bisa membatalkan puasa. Sebab, beberapa hal bisa membatalkan puasa, yakni memasukkan sesuatu benda ke dalamtubuh melalui hidung, mulut, telinga, dan kemaluan.

Lalu, bagaimana hukum seorang perempuan pakai lipstik ketika puasa?

Sebenarnya memakai semua bahan kecantikan atau kosmetik yang diletakkan di luar kulit tidaklah membatalkan puasa. Selama lipstik yang dipakai hanya menempel di bagian Bibir luar dan tidak ada yang tertelan, maka puasanya tidaklah batal.

Meski tidak membatalkan puasa, memakai lipstik saat berpuasa sebaiknya jangan berlebihan. Hal ini dilakukan agar lebih berhati-hati dan mencegah bahan lipstik tersebut tidak tertelan.

Hal ini juga dijelaskan oleh Syekh Abdul Aziz bin Baz dalamMajmu‘ Fatawa.

Diperbolehkan bagi seseorang untuk melembabkan bibir atauhidungnya dengan menggunakan krim, atau membasahinyadengan air, dengan kain, atau semacamnya. Namun, perludijaga, jangan sampai ada bagian yang masuk ke perutnya. Jikaada yang masuk ke perut tanpa sengaja maka puasa tidak batal. Sebagaimana orang yang berkumur, kemudian tiba-tiba adabagian yang masuk ke perut tanpa sengaja, puasanya tidakbatal,” MajmuFatawa Ibnu Utsaimin, 19:224.

Reporter: Dhea Salsabila

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Mengapresiasi Keberhasilan TNI Tembak Mati Anggota OPM Egianus Kogoya

Oleh : Loa Murib Keberhasilan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam menindak tegas Kelompok OrganisasiPapua Merdeka (OPM) Kodap III Ndugama pimpinan Egianus Kogoya patut mendapatkanapresiasi yang tinggi. Langkah tegas ini menjadi cerminan komitmen negara dalam menjagakeutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sekaligus melindungimasyarakat Papua dari ancaman kekerasan yang kerap dilakukan kelompok separatis. Operasipenindakan oleh TNI di Kampung Aleleng, Distrik Tangma, Kabupaten Yahukimo bukansekadar respons militer, tetapi juga bagian dari upaya mengembalikan ketenangan warga sipildi Papua Pegunungan. Aksi brutal OPM sebelumnya telah mengganggu stabilitas dan menimbulkan luka mendalam, termasuk pembunuhan terhadap para pekerja pembangunan gereja di Wamena. Tak hanya itu, kelompok ini juga terlibat dalam perusakan hutan untuk ladang ganja ilegal, sebuah aktivitasyang menunjukkan bahwa tindakan mereka tidak lagi sekadar bernuansa ideologis, namunjuga merusak ekosistem dan tatanan sosial di daerah tersebut. Dalam konteks ini, langkahTNI hadir sebagai bentuk perlindungan negara terhadap warga yang selama ini hidup dalamketakutan. Informasi dari masyarakat menjadi kunci dalam keberhasilan operasi tersebut. Saat aparatmemperoleh laporan tentang keberadaan empat anggota OPM...
- Advertisement -

Baca berita yang ini