Nauzubillah! Ini Ganjaran Bagi Muslim yang Sengaja Tak Puasa Ramadan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Sungguh ironis rasanya jika masih ada umat Muslim yang sengaja tak berpuasa di bulan Ramadan. Padahal, Allah SWT sudah menjanjikan pahala dan surga bagi hambanya yang taat.

Puasa Ramadan merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang baligh (dewasa), berakal, dalam keadaan sehat, dan dalam keadaan mukim (tidak melakukan safar/perjalanan jauh). Kewajiban berpuasa ini pun telah disebutkan di Al-Quran.

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al Baqarah: 183).

Allah SWT pun akan memberikan hadiah yang istimewa bagi para hambanya yang menjalan ibadah puasa dengan tulus dan ikhlas. Namun, Dia juga memberikan ganjaran yang setimpal jika hambanya tidak taat.

Dalam Fiqih Sunnah, orang yang sengaja membatalkan puasa tanpa udzur apalagi sengaja tidak puasa maka dosanya melebihi dosa zina dan menenggak minuman keras.

Maka, berpuasalah kamu di bulan Ramadan selagi memiliki kesempatan. Rasulullah SAW pun bersabda bahwa orang yang berpuasa termasuk dalam golongan yang tak akan ditolak doanya oleh Allah SWT.

“Tiga orang yang doanya tidak tertolak: pemimpin yang adil, orang yang berpuasa sampai ia berbuka, dan doa orang yang terzalimi, Allah akan mengangkatnya di bawah naungan awan pada hari kiamat, pintu-pintu langit akan dibukakan untuknya seraya berfirman: Demi keagungan-Ku, sungguh Aku akan menolongmu meski setelah beberapa saat.” (Hadis Hasan diriwayatkan oleh Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini