Hukum Muntah saat Puasa, Batal atau Nggak?

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Ada beberapa hal yang bisa membatalkan puasa seseorang seperti makan atau minum. Lantas, bagaimana dengan muntah? Batal atau nggak?

Dalam menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan, umat Muslim harus memahami beberapa perkara yang dapat membatalkan puasa. Di antara banyak hal ada satu perkara yang sampai saat ini masih kerap dipertanyakan, yaitu muntah saat puasa.

Apakah seseorang yang muntah di tengah menjalankan puasa menjadi batal? Sebenarnya banyak faktor penyebab terjadinya muntah. Mulai dari masalah kesehatan seperti maag dan keracunan makanan, mabuk saat perjalanan, atau mual pada awal masa kehamilan yang kerap terjadi pada ibu hamil.

Jika seseorang muntah saat puasa maka hukumnya tidak batal alias tetap sah dan harus dilanjutkan. Tapi dengan catatan muntah tersebut keluar secara tidak disengaja. Jika disengaja, itu akan membatalkan puasa dan diwajibkan untuk menggantinya dengan mengqadha puasa di lain waktu.

Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA. “Barangsiapa muntah tanpa sengaja, selagi berpuasa, maka tidak wajib qadha, dan barang siapa mengusahakan muntah maka hendaknya mengqadha.” (HR At-Turmudzi dll)

Begitu juga dengan yang dijelaskan dalam Ibanatul Ahkam. “Siapa yang (tak sengaja) muntah saat berpuasa, maka puasanya tidak batal.”

Apabila kamu muntah dengan sengaja, sudah pasti puasamu di hari itu dianggap batal. Kamu pun wajib mengganti puasa tersebut di kemudian hari setelah bulan Ramadan. Misalnya kamu merasa mual tetapi kamu sengaja mengorek lidahmu supaya muntah.

Itulah hukum muntah saat puasa. Semoga puasa kita menjadi berkah dan amalannya diterima Allah SWT.

Reporter: Purwati Soleha

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Respon Cepat Pemerintah Kunci Keberhasilan Hadapi Karhutla

Oleh: Ricky Rinaldi Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan salah satu bencana ekologis yang kerapmenjadi ancaman serius di Indonesia, terutama saat musim kemarau tiba. Namun, tahun 2025 ini, Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan dalam mengendalikan karhutla berkat respon cepatdari pemerintah, khususnya pemerintah daerah. Keberhasilan ini bukan hanya hasil kebetulan, melainkan buah dari sinergi lintas sektor, kesiapsiagaan, serta kerja kolaboratif antara berbagaielemen seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri, Manggala Agni, damkar, dan masyarakat. Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, menyampaikan bahwa langkah cepat dan sigapmenjadi kunci utama dalam mengendalikan karhutla sebelum api meluas dan sulit dikendalikan. Ia menekankan pentingnya pemadaman sejak api masih kecil agar tidak berkembang menjadikebakaran besar. Ia juga mengingatkan semua pihak agar tetap waspada menghadapi musimkemarau dan tidak lengah dalam menjaga kesiapsiagaan. Sikap proaktif ini terbukti efektif, seperti yang terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Karhutla yang melanda kawasan perbukitan Harau berhasil dikendalikan meskipunmenghadapi medan geografis yang sulit, yakni bukit terjal berbatu. Hanya sekitar dua hektarelahan yang terbakar berkat kerja cepat tim gabungan. Hal serupa terjadi di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, di mana karhutla seluas 10 hektare berhasil ditangani tanpa meluas lebih jauh. Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran aktif pemerintah daerah dan tim tanggap darurat di lapangan. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini