Cerita Pemain Timnas U-19 Puasa di Negeri Orang

Baca Juga

MATA INDONESIA, DAEGU – Timnas Indonesia U-19 sedang menjalani pemusatan latihan di Korea Selatan. Bagi para pemain, ini merupakan pengalaman pertama puasa di negeri orang.

Salah satunya adalah Dimas Juliono Pamungkas. Pemain muda Persib Bandung itu untuk pertama kalinya menjalankan ibadah puasa di negeri orang dan jauh dari keluarga.

“Jauh dari keluarga saat momen spesial seperti ini (Ramadan) tentunya sedih. Apalagi ini pertama kalinya bagi saya menjalani Ramadan di negeri orang,” ujar Dimas, di laman resmi Persib.

Dimas mengaku tetap bisa menjalani puasa bersama timnas U-19. Dia mencoba tetap menjaga komunikasi dengan keluarga di Indonesia melalui video call. erbedaan waktu kedua negara pun tak begitu jauh.

Indonesia dan Korea Selatan hanya berbeda waktu dua jam. Dimas pun mengaku tak sulit dalam mengatur waktu untuk berkomunikasi dengan keluarganya.

“Jadi walau jauh, saya di sini tetap semangat dan merasa dekat dengan keluarga. Saya tetap fokus berusaha memberikan yang terbaik bagi timnas,” ungkapnya.

Timnas U-19 dijadwalkan akan menggelar laga uji coba melawan Kimchoen FC, Selasa 5 April 2022. Ada kemungkinan para pemain tidak puasa saat melakoni pertandingan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Mengapresiasi Keberhasilan TNI Tembak Mati Anggota OPM Egianus Kogoya

Oleh : Loa Murib Keberhasilan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam menindak tegas Kelompok OrganisasiPapua Merdeka (OPM) Kodap III Ndugama pimpinan Egianus Kogoya patut mendapatkanapresiasi yang tinggi. Langkah tegas ini menjadi cerminan komitmen negara dalam menjagakeutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sekaligus melindungimasyarakat Papua dari ancaman kekerasan yang kerap dilakukan kelompok separatis. Operasipenindakan oleh TNI di Kampung Aleleng, Distrik Tangma, Kabupaten Yahukimo bukansekadar respons militer, tetapi juga bagian dari upaya mengembalikan ketenangan warga sipildi Papua Pegunungan. Aksi brutal OPM sebelumnya telah mengganggu stabilitas dan menimbulkan luka mendalam, termasuk pembunuhan terhadap para pekerja pembangunan gereja di Wamena. Tak hanya itu, kelompok ini juga terlibat dalam perusakan hutan untuk ladang ganja ilegal, sebuah aktivitasyang menunjukkan bahwa tindakan mereka tidak lagi sekadar bernuansa ideologis, namunjuga merusak ekosistem dan tatanan sosial di daerah tersebut. Dalam konteks ini, langkahTNI hadir sebagai bentuk perlindungan negara terhadap warga yang selama ini hidup dalamketakutan. Informasi dari masyarakat menjadi kunci dalam keberhasilan operasi tersebut. Saat aparatmemperoleh laporan tentang keberadaan empat anggota OPM...
- Advertisement -

Baca berita yang ini