Zulkifli Hasan: PAN Dukung Pemerintahan Presiden Jokowi

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Partai Amanat Nasional (PAN) siap mendukung kebijakan pemerintahan Presiden Joko Widodo selama lima tahun ke depan. Hal itu disampaikan Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan saat ditanya terkait pernyataan Amien Rais, yang mengaku bahwa PAN memilih berada di luar pemerintahan.

Menurut dia, PAN akan memberikan dukungan kepada pemerintahan Presiden Joko Widodo tanpa meminta jabatan menteri di kabinet. “Setelah pemilu presiden selesai, maka seluruh rakyat Indonesia harus bersatu kembali. Perbedaan pilihan politik dalam pemilu presiden 2019 sudah berakhir,” kata Zulkifli Hasan di Jakarta, Minggu 25 Agustus 2019.

Ia menambahkan, soal pengisian Menteri Kabinet, itu adalah hak prerogatif presiden.Berada di dalam dan di luar pemerintahan, menurut Zulkifli, sama saja.

“Saya tidak membicarakan hal itu. Sebab bangsa Indonesia itu bersatu kembali setelah presiden selesai dan kami mendukung Presiden Jokowi,” katanya.

Ketua MPR RI periode 2014-2019 itu mengatakan, bangsa Indonesia menghadapi banyak tantangan ke depan. Karena itu, kata dia, setelah pemilu presiden selesai, maka rakyat Indonesia bersatu kembali. “Tidak ada lagi perbedaan pilihan politik, karena presidennya sudah terpilih. Nggak boleh baper (bawa perasaan) lagi,” kata Zulkifli.

Zulkifli mengakui bangsa Indonesia menghadapi banyak tantangan ke depan, karena itu seluruh elemen bangsa Indonesia harus bersatu untuk bersama-sama menghadapi tantangan. “Salah satunya situasi di Papua yang memanas pada pekan lalu, karena diduga adanya ujaran yang berbau rasis terhadap mahasiswa Papua di Jawa Timur,” katanya.

Tantangan lainnya, kata dia, adalah persoalan ekonomi nasional akibat persaingan dagang Amerika Serikat dan Cina harus disikapi secara bijaksana, agar tidak berdampak negatif terhadap Indonesia.

Berita Terbaru

Pencegahan TPPO di Jogja Diperkuat, Gugus Tugas Dibentuk Kurangi Kasus

Mata Indonesia, Yogyakarta - Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) semakin menjadi perhatian serius di Indonesia, termasuk di Kota Yogyakarta. Korban TPPO seringkali berasal dari kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang terjerat dalam kasus perdagangan manusia akibat berbagai faktor risiko.
- Advertisement -

Baca berita yang ini