Ya Allah, Harga Tabung Oksigen di Jakarta Alami Kenaikan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA  – Melonjaknya kasus Covid-19 di wilayah DKI Jakarta menyebabkan meningkatnya permintaan akan tabung oksigen. Ketua Himpunan Pedagang Farmasi Pasar Pramuka, Edy Haryanto mengatakan, hal tersebut  membuat harga tabung oksigen di wilayah Pasar Pramuka, Jakarta Timur juga ikut naik.

Akan tetapi, Edy tidak merinci seberapa besar kenaikan harga tabung oksigen. Ia juga mengatakan, penjualan tabung oksigen di antara pedagang di kawasan Jakarta Timur tidak tentu.

“Rata-rata hitungannya tidak bisa harian, kadang dalam sehari tida bisa keluar lima atau enam tabung. Jadi rata-ratanya bulanan. Per bulan bisa menjual 40 hingga 50 tabung. Sekarang bisa 60 tabung secara keseluruhan,” kata Edy.

Meski harga jual mengalami peningkatan, Edy memastikan bahwa stok tabung oksigen di wilayah Jakarta Timur dapat memenuhi permintaan yang meningkat sebesar 15 persen dibanding waktu normal.

Edy mengungkapkan bahwa tingginya permintaan akan tabung oksigen medis yang terjadi di waktu yang sama, lantaran para pedagang tidak menyiapkan stok dan tidak memprediksi kasus Covid-19 akan mengalami lonjakan seperti saat ini.

“Mungkin karena permintaan juga berbarengan jadi pas di toko kan tidak banyak, tapi enggak ada masalah,” sambungnya.

Sementara Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengungkapkan bahwa kebutuhan tabung oksigen mengalami lonjakan hingga 3 kali lipat dibanding waktu normal. Ia mengatakan bahwa kendala pasokan oksigen untuk pasien terinfeksi virus corona di DKI Jakarta karena stok menipis dan distributor yang kekurangan tenaga pengantar, serta armada untuk mendistribusikan ke berbagai rumah sakit.

“Teman-teman distributor punya pasokan oksigen yang cukup namun terkendala kekurangan armada dan orang untuk mengantarkan ke RSUD-RSUD kita, seiring meningkatnya permintaan,” ujar Anies dikutip dari akun Instagram-nya, Senin, 28 Juni 2021.

“Kami di Pemprov punya kebutuhan dan punya sumber daya manusia utk membantu distribusi mengantar sampai RSUD. Dan alhamdulillah, langsung dieksekusi jajaran, dari Satpol PP, Dinas Pertamanan dan Hutan Kota, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Bina Marga hingga Dinas Sumber Daya Air Prov. DKI Jakarta ikut membantu memastikan distribusi oksigen lancar ke RS-RS kita,” tuntasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini