MATA INDONESIA, BEIJING – Di tengah rumor kudeta militer di Cina, Presiden Xi Jinping pada Selasa, 27 September 2022 tampil di depan publik untuk pertama kalinya. Ini menjadi kemunculan pertamanya sejak kembali ke Beijing dari KTT SCO di Samarkand.
Absennya Xi dari pusat perhatian telah memicu desas-desus tentang kudeta di Cina yang menggulingkannya sebagai kepala Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) . Selain itu juga merebak kabar bahwa ia telah berada di bawah tahanan rumah. Tagar#ChinaCoup juga menjadi tren di twitter selama beberapa hari.
Ada juga isu bahwa pemimpin militer Li Qiaoming akan menggantikan Xi Jinping sebagai Presiden Cina. Kemunculan terbarunya ini telah mengehentikan rumor tentang dia berada di bawah tahanan rumah.
Pengamat mengatakan bahwa ketidakhadiran Xi di acara publik kemungkinan karena kewajiban karantina selama 7 hari di tempat yang telah ditentukan. Selain itu, ia juga tinggal di rumah selama 3 hari, sesuai pedoman resmi bagi siapapun yang kembali dari luar negeri di bawah ‘dynamic zero’ negara tersebut.
Pada hari Selasa, ia mengunjungi sebuah pameran tentang pencapaian besar Partai Komunis Tiongkok dan negara itu selama dekade terakhir. Ia didampingi oleh pemimpin nomor 2 dan perdana menteri Li Keqiang dan pejabat tinggi BPK lainnya.
Berbicara di pameran tersebut, Xi menyoroti pencapaian BPK dan Cina di bawah kepemimpinannya selama 10 tahun terakhir. Dalam pidatonya, pria berusia 69 tahun itu juga menyerukan upaya bersama untuk terus maju dengan tekad menuju kemenangan baru sosialisme dengan karakteristik Tiongkok.