Wow! Manusia Bisa Tinggal di Mars dengan Bantuan Nuklir

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Departemen Energi Amerika Serikat mnegungkapkan bahwa nuklir bisa digunakan sebagai modal untuk tinggal di luar bumi, salah satunya membangun koloni di Mars.

Melansir New York Post pada Minggu 26 Juli 2020, Departemen Energi Amerika Serikat pun menginginkan agar perusahaan swasta bisa ikut membantu membangun pembangkit listrik tenaga nuklir yang memungkinkan manusia hidup di Bulan dan Mars. Bahkan, mereka menargetkan uji coba pertama proyek ini akan berlangsung pada 2026.

Sebagai tahap awal, pemerintah akan membagi proyek penelitian ini menjadi dua fase, yaitu pengembangan desain reaktor nuklir dan membangun dua prototipe.

Satu prototipe akan dipakai untuk pengujian di Bumi dan satu lainnya akan benar-benar dikirimkan ke Bulan. Fase pengembangan desain reaktor nuklir juga mencakup rancangan sistem penerbangan dan pendaratan reaktor setibanya di Bulan.

Sejumlah persyaratan pembangunan reaktor nuklir pun mulai disiapkan Departemen Energi, misalnya setiap reaktor nuklir wajib memiliki usia hidup selama satu dekade dan mampu menghasilkan setidaknya 10 kilowatt tanpa gangguan.

Untuk sementara, pembangunan reaktor nuklir akan dilakukan di wilayah kutub selatan Bulan. Alasannya, karena pemerintah sudah mengantongi banyak informasi seputar wilayah ini.

Permintaan resmi untuk meyertakan perusahaan swasta dalam proyek ini menyusul adanya evaluasi rencana dari para ahli energi NASA dan Laboratorium Nasional Idaho. Semula, NASA menyanggupi untuk melakukan penelitian ini. Namun karena terbentur dana penelitian dan keterbatasan teknologi, maka mereka membuka pintu kerjasama dengan perusahaan swasta.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini