MINEWS, JAKARTA-Kompensasi sebesar 5 juta dollar atau sekitar Rp 2 miliar akan diberikan kepada keluarga masing-masing nelayan migran yang tewas akibat insiden jembatan ambruk dua hari lalu di Taiwan.
Santunan itu diberikan oleh perusahaan perkapalan Taiwan International Ports Corporation Ltd. (TIPC), yang mengoperasikan pelabuhan, sebagai bentuk tanggungjawab.
Kepala Sekretaris TIPC Lin Chien-ming mengatakan keluarga dari masing-masing nelayan migran yang telah meninggal diperkirakan akan menerima NT USD 5 juta sebagai kompensasi.
Sementara 10 orang yang terluka termasuk sembilan nelayan migran dan satu pengemudi Taiwan akan menerima antara NTD 10.000 berkisar Rp 4,5 juta dan NTD 36.000 atau sekitar Rp 16 juta.
Menurut Manila Economic and Cultural Office (MECO), beberapa korban tragedi jembatan ambruk itu memiliki kerabat yang bekerja di Taiwan, sehingga beberapa anggota keluarga mereka ada di tempat kejadian.
Keluarga juga akan menerima bantuan keuangan dan pemakaman dari pemerintah Filipina dan MECO akan membantu dalam pemulangan jenazah mereka.
Sementara itu, perwakilan Indonesia untuk Taiwan, Didi Sumedi selaku Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia di Taipei mengatakan kepada CNA bahwa pihaknya masih berusaha melakukan kontak dengan keluarga terdampak dan menawarkan bantuan.
Media Focus Taiwan menyebut, pihak berwenang setepat telah menemukan lima jasad nelayan migran tiga diidentifikasi WNI dan dua dari Filipina.
Para korban diidentifikasi sebagai Wartono dari Indonesia berusia 29 tahun, Andree Serencio dari Filipina berumur 44 tahun, Ersona warga Indonesia berusia 32 tahun, George Impang asal Filipina usia 46 tahun, dan Mohamad Domiri dari Indonesia dengan usia 28 tahun.
Menurut Yilan Emergency Operation Center, nelayan migran terakhir yang masih hilang adalah warga Filipina berusia 29 tahun bernama Romulo Escalicas.