Wisma Atlet Semakin Lengang, Cuma 8 Persen Tempat Tidur yang Terpakai

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kondisi Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet semakin lengang karena tempat tidur pasien yang terpakai hanya 8 persen atau 644 dari kapasitas total sekitar 7.000 tempat tidur, pada Rabu 8 September 2021.

Menurut Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) I Kolonel Marinir Aris Mudian mereka yang masih dirawat di tower 4,5,6 dan 7 RSDC Wisma Atlet terdiri dari 300 lelaki dan 344 perempuan.

Sejak dibuka 23 Maret 2020 sampai dengan hari ini, RSDC Wisma Atlet sudah merawat 127.297 pasien. Dari jumlah itu, terdapat 1.023 orang yang dirujuk ke rumah sakit lain.

Sedangkan, catatan pasien sembuh hingga saat ini tercatat 125.036 orang, sedangkan yang meninggal dunia 594 orang.

Sementara pasien di Tower 8,9, serta 10 Wisma Atlet Pademangan yang dijadikan sebagai tempat merawat repatriasi atau Pekerja Migran Indonesia (PMI) pada hari ini terdapat 4.637 orang, yang terdiri dari 2.339 laki-laki dan 2.298 perempuan.

Jumlahnya berkurang 107 orang dibandingkan hari sebelumnya 4.744 orang. Sejak pandemi Covid-19 merebak di Indonesia, PMI yang sudah di repatriasi dan dirawat sebanyak 400.463 baik itu di RSDC Wisma Atlet Pademangan, hotel atau penginapan di wilayah Jakarta.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini