Wiranto Minta Negara Lain Jangan Ikut Campur Urus Masalah Papua

Baca Juga

MINEWS.ID, JAKARTA – Pemerintah Indonesia memastikan tak pernah meminta bantuan negara lain buat mengatasi masalah dalam negeri. Siapa pun itu termasuk negara Amerika.

Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto pun meminta setiap negara berdaulat harus menghormati negara lain dan tak campuri urusan masalah dalam negeri masing-masing.

“Tidak ada minta tolong. Ini kondisi negara kita sendiri. Ini kan urusan kita, urusan rumah tangga kita sendiri,” kata dia di Jakarta, Rabu 4 September 2019.

Apalagi Papua adalah bagian Indonesia sejak berdirinya negara ini. Dengan dasar politik bebas aktif di kancah internasional, bukan berarti Indonesia meminta dukungan dari negara lain di setiap masalah yangbada.

“Kita selesaikan sendiri. Papua-Papua Barat ini ada permasalahan, kita selesaikan sendiri. Jadi tidak benar (minta bantuan AS). Papua wilayah kita, termasuk provinsi Indonesia sama seperti yang lainnya, ini adalah masalah kita,” ujarnya. (Pramirvan Datu)

Berita Terbaru

Respon Cepat Pemerintah Kunci Keberhasilan Hadapi Karhutla

Oleh: Ricky Rinaldi Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan salah satu bencana ekologis yang kerapmenjadi ancaman serius di Indonesia, terutama saat musim kemarau tiba. Namun, tahun 2025 ini, Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan dalam mengendalikan karhutla berkat respon cepatdari pemerintah, khususnya pemerintah daerah. Keberhasilan ini bukan hanya hasil kebetulan, melainkan buah dari sinergi lintas sektor, kesiapsiagaan, serta kerja kolaboratif antara berbagaielemen seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri, Manggala Agni, damkar, dan masyarakat. Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, menyampaikan bahwa langkah cepat dan sigapmenjadi kunci utama dalam mengendalikan karhutla sebelum api meluas dan sulit dikendalikan. Ia menekankan pentingnya pemadaman sejak api masih kecil agar tidak berkembang menjadikebakaran besar. Ia juga mengingatkan semua pihak agar tetap waspada menghadapi musimkemarau dan tidak lengah dalam menjaga kesiapsiagaan. Sikap proaktif ini terbukti efektif, seperti yang terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Karhutla yang melanda kawasan perbukitan Harau berhasil dikendalikan meskipunmenghadapi medan geografis yang sulit, yakni bukit terjal berbatu. Hanya sekitar dua hektarelahan yang terbakar berkat kerja cepat tim gabungan. Hal serupa terjadi di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, di mana karhutla seluas 10 hektare berhasil ditangani tanpa meluas lebih jauh. Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran aktif pemerintah daerah dan tim tanggap darurat di lapangan. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini