Wilayah Jogja Berpotensi Gempa hingga Tsunami, BMKG Lakukan Hal ini

Baca Juga

Mata Indonesia, Bantul – BMKG telah mengidentifikasi wilayah selatan Yogyakarta dan sekitarnya di DIY sebagai zona rawan gempa dan tsunami.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyatakan bahwa Jawa bagian selatan, termasuk DIY, telah terkena setidaknya sembilan tsunami sejak 1818 hingga 2009. Wilayah ini juga menyaksikan ratusan gempa bumi yang kebanyakan tidak terasa.

“Getaran seperti itu kemungkinan besar akan terulang kembali ya skenario terburuk adalah dalam kasus gempa megathrust dengan magnitudo 8,7 di Jawa Selatan di Samudera Hindia, dengan kedalaman sekitar dua belas kilometer bakal menghasilkan tsunami dengan ketinggian 1-2 kilometer dan kedalaman imersi 22 meter,” katanya dalam keterangannya, Jumat 14 Juli 2023.

Dwikorita menegaskan bahwa ini bukanlah sebuah ramalan, tetapi merupakan bagian penting dari tindakan pencegahan dan mitigasi untuk memastikan kesiapan individu yang terkena dampak.

Dia menambahkan bahwa masyarakat DIY cukup siap menghadapi gempa bumi, terbukti dalam gempa bumi yang terjadi pada 30 Juni 2023.

“Itu kan magnitudo 6,0 dan justru hanya terjadi kerusakan yang sangat minim,” sebut dia.

Dengan tindakan mitigasi yang diambil oleh BMKG, BNPB, dan BPBD, termasuk desa-desa siaga tsunami yang dibangun, seperti Kalurahan Parangtritis, Tirtohargo, Srigading, Gadingsari, dan Poncosari di Bantul, penting untuk membangun kesadaran masyarakat tentang kesiapsiagaan bencana.

“Karena sudah belajar dari pengalaman seperti peringatan dini, jalur evakuasi, dan kesiapan 24 jam untuk menghadapi bencana dalam kapasitas sendiri, tanpa mengandalkan bantuan eksternal kita sudah siap,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Hari Buruh Internasional, SBSI DIY Serukan Perjuangan Kesejahteraan

Mata Indonesia, Yogyakarta - Ketua Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) Korwil DIY, Dani Eko Wiyono menyerukan agar segera terwujudnya kesejahteraan buruh baik formal maupun non formal.
- Advertisement -

Baca berita yang ini