MATA INDONESIA, JAKARTA-Penyebaran virus varian delta covid-19 makin meluas. WHO mencatat virus yang pertama kali terdekteksi di India kini telah menyebar di lebih dari 80 negara di dunia.
WHO mengumumkan varian delta sebagai “varian perhatian” bulan lalu. Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC) pekan ini meningkatkan klasifikasinya atas varian delta ini dari “varian penting” menjadi “varian perhatian”.
Ketua teknis Covid-19 WHO, Maria Van Kerkhove, mengatakan varian yang menjadi perhatian ini menunjukkan penularan yang meningkat.
“Virus ini melekat pada sel dan menginfeksi lebih banyak sel dengan lebih mudah pada seseorang tersebut,” katanya mengutip ABC News.
Dia memperingatkan, cepatnya penyebaran virus ini bisa membebani sistem kesehatan dan tempat tidur rumah sakit bisa segera dipenuhi pasien.
Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Brown, Dr. Ashish Jha, menyampaikan, varian delta ini jauh lebih menular dibandingkan varian lainnya yang muncul selama pandemi ini.
Dia juga menekankan, sakit kepala dan sakit tenggorokan merupakan ciri-ciri utama varian ini. Menurut para ahli, vaksinasi adalah kunci untuk menghentikan peredaran virus dan munculnya lebih banyak varian.
“Kita akan berhadapan dengan varian-varian lain ini di masa depan yang vaksin mungkin atau tidak mungkin bisa mengendalikan,” kata ahli biologi molekuler Universitas California, Nevan Krogan.
“Kita harus memvaksinasi setiap orang, tapi kita perlu memahami bagaimana virus-virus ini bermutasi dan mengalahkan mekanisme pertahanan kita,” katanya.