Waduh! MyPertamina Dapat Review Jelek di Google Play

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Keputusan pemerintah menggunakan applikasi MyPertamina bagi pembeli Pertalite membuat geger publik. Pasalnya, hal itu dianggap merepotkan bahkan bisa membahayakan pembeli saat bertransaksi dengan ponsel di SPBU.

Mengenai hal itu, aplikasi MyPertamina sendiri mendapat ulasan buruk dari banyak warganet. Menurut pantauan Minews.id, pengguna membeli nilai satu bintang untuk aplikasi tersebut di Google PlayStore.

Aplikasi MyPertamina terpantau hanya mendapatkan rating 2,5 dari 5. Rata-rata pengguna juga mengeluhkan aplikasi itu lambat dan menyusahkan.

Tak sampai di situ, banyak pula pengguna yang kecewa, mulai dari proses pendaftaran yang sulit, hingga tak ada riwayat pembelian menggunakan aplikasi tersebut.

“Waktu melakukan pendaftaran saja gagal kirim kode OTP berkali-kali.”

“Sudah isi BBM dan bayar pakai aplikasi MyPertamina tapi riwayat pembelian di aplikasi tidak ada.”

Lebih lanjut, terpantau ada lebih dari 30 ulasan buruk dari pengguna sejak pemerintah menetapkan kebijakan tersebut mulai 1 Juli 2022. Bahkan, tak sedikit yang mengatakan petugas SPBU sendiri masih gaptek dengan aplikasi tersebut.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini