Waspadai Varian Mu, Lebih Berbahaya dari Delta

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Munculnya varian baru Covid-19 yakni varian Mu cukup membuat semua negara ketar-ketir. Varian baru ini, diharapkan tak menjadi ancaman dalam upaya pengendalian Covid di Tanah Air.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajarannya, khususnya Menteri Perhubungan agar mewaspadai munculnya varian tersebut. ”Saya juga ingin perhatian kita semuanya yang berkaitan dengan perhubungan, mungkin pak Menhub, yang berkaitan dengan varian baru varian Mu ini betul-betul agar kita lebih waspada dan detil jangan sampai ini merusak capaian yang sudah kita lakukan,” ujar Jokowi dikutip dari kanal Youtube Sekretariat Presiden.

Meski mengalami tren penurunan yang cukup signifikan, Jokowi tak ingin masyarakat menjadi lengah dan melakukan berbagai kegiatan normal seperti sebelum pandemi. Kegiatan masyarakat yang tanpa pengawasan inipun berbahaya karena dapat berpotensi meningkatkan jumlah kasus.

Jokowi juga meminta masyarakat agar tak melakukan euforia berlebihan seiring dengan penurunan kasus Covid-19 di Tanah Air. Ia mengingatkan masyarakat bahwa Covid-19 tak akan bisa hilang sepenuhnya sehingga kenaikan kasus dapat kembali terjadi jika masyarakat lengah.

Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito memastikan, pemerintah akan terus mengawasi mobilitas masyarakat baik dalam maupun luar negeri meskipun tren kasus mengalami penurunan. Upaya ini untuk mencegah masuknya varian baru Covid-19, termasuk varian B1621 atau varian Mu.

Dia menjelaskan, sejak 3 Agustus lalu, varian B1621 yang pertama kali muncul di Kolombia ini telah masuk ke dalam kelompok variant of interest (VoI). Saat ini, penyebarannya di sejumlah negara di Amerika Selatan dan juga Eropa.

WHO tengah memantau varian baru Covid-19 sebagai varian Mu atau B1621. Varian ini memiliki konstelasi mutasi yang menunjukan sifat potensial untuk lolos dari kekebalan.

Belum Terdeteksi

Varian Mu ini juga mirip dengan varian beta yang menunjukan pengurangan kapasitas netralisasi serum penyembuhan dan vaksin. Sebelum Varian ini, terdapat empat varian Covid-19 yakni beta, alpha, gamma, dan delta. WHO mengungkap, varian alpha telah tersebar ke 193 negara, beta di 141 negara, gamma di 91 negara, dan delta di 170 negara.

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono menyampaikan virus corona varian Mu belum terdeteksi di Indonesia.

”Kita sudah melakukan genom sekuenaing terhadap 7.000-an orang di seluruh Indonesia dan belum terdeteksi adanya varian Mu,” ujar Dante.

Ia mengatakan COVID-19 varian Mu terjadi di Kolombia, secara laboratorium varian Mu mempunyai resistensi terhadap vaksin.
”Tapi, itu dalam konteks laboratorium, tidak dalam konteks epidemiologis,” katanya.

Menurut dia, semakin lama pandemi berlangsung dan kasus berkembang, virus akan terus melakukan mutasi dan modifikasi. Ia mengharapkan varian Mu itu abortif seperti juga varian Lambda yang terjadi beberapa waktu yang lalu di Peru.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini