MATA INDONESIA, JAKARTA – Ada tiga kelompok besar yang mendukung kemerdekaan Papua. Hal ini disampaikan oleh Mantan Asisten Operasi (Asops) Panglima TNI Mayor Jenderal (Purn) Supiadin Aries Saputra.
“Jadi mereka terdiri dari tiga kelompok, yang pertama adalah kelompok bersenjata. Ini sebenarnya kekuatan inti mereka,” kata Supiadin dilihat pada kanal YouTube Hersubeno Arief, Selasa 14 Desember 2021.
Ia mengungkapkan bahwa KST Papua dari waktu ke waktu terus memperkuat kelompok bersenjatanya. Bahkan dalam kurun waktu 34 tahun terakhir, mereka makin intens mereka mengganggu.
Kelompok kedua dipimpin Benny Wenda memanfaatkan kedekatan dengan Melanesia Brotherhood. Tidak heran negara kecil seperti Vanuatu dan lainnya mati-matian mendiskreditkan Indonesia dan membela KST Papua. “Kelompok ini ada. Mereka yang kita kenal dipimpin kelompok Benny Wenda,” ujarnya.
Kelompok ketiga merupakan gerakan bawah tanah yang tugasnya melakukan teror kepada rakyat Papua, untuk ikut mendukung aksi mereka. Masyarakat dipengaruhi dalam segala hal agar mendukung. Bahkan, termasuk mencari sumber-sumber senjata untuk kepentingan kelompok ini.
“Itulah yang menyebabkan mereka hari ini terus ada. Itu juga ciri gerakan separatis, kita bisa lihat model begini ada di mana-mana,” katanya.
Mantan anggota DPR RI periode 2014-2019 itu mengatakan bahwa semua hal yang dilakukan pemerintah pusat mulai dari membangun jalan tol, memberikan dana otonomi khusus dan perbaikan kesejahteraan kepada masyarakat tidak diperhatikan KST Papua. Semua pendekatan ekonomi, sosial budaya, kesejahteraan yang sudah dilakukan tidak mampu mengubah pendirian mereka.
“Karena dia tidak butuh jalan tol. Itu yang mereka ucapkan,” ujarnya.
Untuk itu, pemerintah diminta untuk menerapkan strategi komprehensif untuk Papua. Memang hal itu tidak mudah, tetapi pemerintah harus mencari strategi baru menangani KST Papua.
“Yang tak kalah penting harus bersikap tegas. Kita (pemerintah) tidak bisa membiarkan setiap hari prajurit kita dibunuh, rakyat juga dibunuh, pegawai-pegawai perusahaan dibunuh,” ujarnya.