Waspada Penjualan Amunisi Ilegal di Papua, Jalur Penyelundupan Ditutup

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Jalur penyelundupan harus segera ditutup agar bisa mengantisipasi dan mencegah penjualan amunisi ilegal di Papua oleh oknum aparat keamanan. Hal ini perlu dilakukan mengingat sebelumnya telah terjadi penangkapan terhadap dua anggota polisi yang diduga menjual amunisi senjata api kepada kelompok separatis dan teroris (KST) Papua. di wilayah Nabire.

Pengamat intelijen dan keamanan, Stanislaus Riyanta menilai bahwa pemeriksaan juga perlu dilakukan dengan ketat agar bisa mencegah oknum yang berniat menyalahgunakan senjata.

“Jalur penyeludupan harus ditutup, terutama jalur lewat laut, selain itu juga pemeriksaan dengan sangat ketat di satuan-satuan untuk mencegah adanya oknum yang berniat melakukan penyalahgunaan senjata. Harus ketat dan disiplin untuk menjaga hal tersebut,” kata Stanislaus kepada Mata Indonesia News, Sabtu 15 Januari 2022.

Selain penutupan terhadap jalur penyelundupan, modus lainnya juga patut untuk diwaspadai. Seperti yang dikemukakan oleh Komandan Korem (Danrem) 172/Praja Wira Yakhti, Brigjen TNI Izak Pangemanan. Modusnya yaitu dengan membongkar bagian tubuh senjata dan memisahkannya menjadi beberapa bagian.

“Ini motif baru dalam penyelundupan senjata api, dengan cara dikirim terpisah,” kata Brigen TNI Izak Pangemanan, dari situs resmi TNI.

Sementara itu modus lainnya yaitu dengan mengirimkan senjata dalam bentuk yang sudah rusak.

“Yang akan mereka perbaiki,” kata Izak.

Meski demikian, Izak mengapresasi kerja Satgas Pamtas RI-Papua Nugini dari Yonif Raider 100/PS yang telah menggagalkan penyelundupan spare part senpi dan amunisinya. Cakupan wilayah yang luas di sepanjang perbatasan RI-PNG ini juga membuat pengawasan harus lebih optimal. Maka, diharapkan masyarakat bisa berperan dalam pengawasan perbatasan negara ini.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Serentak Tinggal Menunggu Hari, Pengamat Politik Ingatkan 12 Kerawanan Ini

Penyelenggaraan Pilkada serentak pada 27 November mendatang mendapat sambutan positif, terutama dalam hal efisiensi biaya dan penyelarasan pembangunan. Menurut Yance...
- Advertisement -

Baca berita yang ini