Waspada Peningkatan Sesar Aktif di Wilayah Banda Aceh

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan untuk masyarakat di Kota Banda Aceh, agar mewaspadai peningkatan seismisitas sesar aktif di Segmen Aceh.

Dijelaskan Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, daratan Aceh adalah salah satu kawasan aktif gempa di Indonesia. Untuk Kota Banda Aceh, diapit dua segmen sesar aktif, yakni Segmen Aceh dan Segmen Seulimeum.

Ke arah selatan, kedua segmen aktif itu selanjutnya bertemu dan membentuk Segmen Tripa.

“Hasil monitoring gempa BMKG selama Mei 2020 di wilayah sekitar Banda Aceh ini sudah tampak menunjukkan adanya kluster peningkatan aktivitas seismisitas yang aktif,” kata Daryono dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu 6 Juni 2020.

Lebih lanjut, Daryono berkata Segmen Tripa pernah memicu gempa berkekutan Magnitudo 7,3 pada 23 Agustus 1936. Kemudian, pada 8 Februari 2018, segmen itu juga memicu gempa berkekuatan Magnitudo 5,1.

Sementara, Segmen Seulimeum juga pernah memicu gempa merusak pada 2 April 1964 dengan kekuatan magnitudo 6,5. Dampak kerusakan yang ditimbulkan gempa saat itu mencapai skala intensitas VIII MMI banyak rumah rusak tingkat sedang hingga berat.

Dari ketiga segmen sesar tersebut, hanya Segmen Aceh saja yang belum memiliki catatan sejarah gempa kuat. Segmen Aceh adalah segmen sesar aktif yang melintas di sebelah barat Kota Banda Aceh, berarah tenggara-barat laut.

Segmen sesar ini memiliki laju pergeseran dua milimeter per tahun dengan magnitudo tertarget 7,2.

Sebelumnya, pada Kamis 4 Juni 2020 pagi, terjadi gempa Aceh dan Sabang dengan Magnitudo 4,9 yang berdampak kerusakan belasan bangunan dan beberapa orang luka ringan di Sabang.

Hasil monitoring BMKG hingga Sabtu 6 Juni siang menunjukkan aktivitas gempa susulan yang terjadi sebanyak 23 kali. Magnitudo gempa susulan terbesar 3,8 dan terkecil 2,5.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini