MATA INDONESIA, JAKARTA – Kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang terdeteksi pergerakannya hingga ke Papua merupakan tanda bahwa kelompok teroris ini tengah melebarkan kekuatan hingga ke seluruh wilayah Indonesia. Maka, Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror bergerak cepat menangkap 10 orang yang terduga sebagai teroris di Merauke.
Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia, Islah Bahrawi mengemukakan bahwa eksistensi kelompok teroris JAD di Papua merupakan wujud upaya untuk memperluas pengaruhnya. Bahkan, kelompok tersebut juga disinyalir bisa melakukan intimidasi jika pergerakannya tidak dicegah.
“Tujuannya adalah ingin melebarkan sayap tamkin atau melebarkan sayap kekuasaan di Merauke, mereka ingin buka jaringan baru untuk melakukan intimidasi dan teror terhadap kelompok beragama di Merauke,” kata Islah Bahrawi kepada Mata Indonesia News, Selasa 1 Juni 2021.
Selain itu, Islah juga menilai bahwa kelompok teroris itu sudah terbentuk sejak lama yang memiliki keinginan untuk meningkatkan pengaruhnya hingga ke wilayah timur Indonesia.
“Ini adalah jaringan lama sebenarnya yang berusaha melakukan ekstensi dan ekspansi kekuasaan ke Papua. ini ditenggarai Densus, akan melakukan aksi teror,” kata Islah.
Sementara itu, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono mengatakan bahwa 10 teroris yang ditangkap itu bakal menargetkan rumah ibadah seperti gereja, kemudian kantor Polres dan Satlantas di Merauke.
Bahkan, para teroris tersebut sudah menyiapkan sejumlah perlengkapan untuk melancarkan aksi terornya dengan senapan angina, senjata tajam, panah dan beberapa cairan yang saat ini masih diteliti oleh Tim Densus 88.
“Cairan itu masih didalami ya, apakah itu hanya air biasa atau untuk membuat bahan peledak,” kata Argo.