MATA INDONESIA, JAKARTA-Semburan material vulkanik dari Gunung Merapi bisa sampai sejauh radius 3 kilometer dari puncak. Hal itu disampaikan oleh Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM.
Kepala PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM Andiani mengatakan, potensi letusan eksplosif itu merupakan salah satu rekomendasi yang diterbitkan oleh otoritasnya.
Andiani menyebut potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor Selatan-Barat Daya meliputi sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal lima kilometer.
Pemerintah Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten kata dia agar melakukan upaya-upaya mitigasi dalam menghadapi ancaman bahaya erupsi Gunung Merapi yang terjadi saat ini.
Masyarakat diimbau tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. Selain itu masyarakat perlu mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Dirinya meminta agar penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam kawasan rawan bencana (KRB) III untuk berhenti beraktivitas.
Sementara pelaku wisata direkomendasikan untuk tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 Kilometer dari puncak Gunung Merapi.
“Peringatan keselamatan jalur penerbangan (VONA), terakhir terkirim kode warna oranye. Diterbitkan pada 9 Januari 2021, pukul 09.29 WIB. Saat itu abu vulkanik teramati dengan ketinggian 3.168 meter di atas permukaan laut (mdpl) atau sekitar 200 meter diatas puncak,” katanya.
Melalui rekaman seismograf pada kemarin, Kamis (23/3/2021,) terjadi dua kali gempa awan panas guguran, 148 kali gempa guguran, dua kali gempa hembusan, terdapat gempa low frequency dan sekali gempa hybrid atau fase banyak.