Waspada, Cuaca Ekstrem Berpotensi Masih Terjadi Satu Minggu ke Depan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengimbau kepada warga Jabodetabek agar tetap waspada karena ada potensi cuaca ekstrem selama sepekan.

Hal ini disebabkan karena puncak musim hujan di Indonesia belum berakhir. BMKG memprediksi puncak musim hujan akan terjadi hingga awal Maret 2021.

“Sebagian besar wilayah Indonesia, termasuk Jabodetabek, masih berada dalam periode puncak musim hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang diperkirakan masih akan berlangsung sampai akhir Februari, awal Maret 2021,” kata Dwikorita, Sabtu 20 Februari 2021.

Ia juga mengingatkan bahwa cuaca ekstrem juga berpotensi terjadi di seluruh wilayah Indonesia.

“BMKG memprediksi masih terjadi potensi hujan intensitas lebat bahkan disertai petir dan angin kencang, hampir merata di seluruh Indonesia dalam sepekan ke depan. Mulai Aceh sampai Papua,” kata Dwikorita.

Namun hujan lebat baru akan terjadi pada tanggal 23 Februari di Jabodetabek karena pada tanggal 21-22 Februari diperkirakan terjadi hujan ringan.

“Kesimpulannya hari ini kita masih harus waspada. Kemudian waspada berikutnya tanggal 23 dan 24,” kata Dwikorita.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini