Waspada, BMKG Sebut Banjir Besar Akan Terjadi di 14 Daerah Ini

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Memasuki awal 2021, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati minta masyarakat mewaspadai bencana hidrometeorologi seperti banjir yang kemungkinan besar terjadi di 14 daerah di Indonesia. Selain itu harus mewaspadai ruak dingin dari dataran tinggi Tibet yang masuk melalui Pasifik.

Menurut Dwikorita banjir di 14 daerah tersebut kemungkinan terjadi karena curah hujan yang tinggi dan sangat tinggi antara tanggal 1 sampai dengan 6 Januari 2021.

Curah hujan seperti itu akan terjadi di Sumatera bagian utara dan tengah, terutama Kepulauan Riau.

“Selain itu, akan terjadi di Jawa terutama Jawa Barat bagian timur, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, Kalimantan bagian tengah, utara dan timur,” ujar Dwikorita dalam wawancara televisi, Jumat 1 Januari 2021.

Hujan dengan curah hujan serupa juga akan terjadi di Sulawesi terutama bagian utara dan selatan, Maluku bagian utara, Papua serta Papua Barat.

Akibat hujan dengan curah tinggi hingga sangat tinggi itu akan menyebabkan banjir di Aceh, Sumatera Utara bagian barat, Riau bagian tenggara, Sumatera Selatan bagian barat, Bangka-Belitung bagian barat serta Lampung bagian barat.

Selain itu Jawa Barat bagian timur, Jawa Tengah bagian timur, Jawa Timur bagian utara serta berbagai wilayah Kalimatan. Banjir juga kemungkinan besar terjadi di Sulawesi Selatan bagian utara, Sulawesi Tenggara bagian utara, Papua Barat bagian utara dan Papua bagian barat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini