MATA INDONESIA, JAKARTA – Pemerintah Singapura berupaya meningkatkan angka kelahiran nasional yang membuatnya menjadi paling rendah di dunia akibat Pandemi Covid19. Mereka yang ingin memiliki anak saat pandemi ini akan diberi uang tunai ratusan juta rupiah.
Wakil Perdana Menteri Heng Swee Keat mengaku bahwa ketidakpastian memperoleh pekerjaan membuat banyak warga Singapura menunda memiliki anak karena khawatir dengan masa depannya.
“Kami telah menerima umpan balik bahwa covid-19 telah menyebabkan beberapa calon orang tua menunda rencana memiliki anak. Ini sepenuhnya dapat dimengerti, terutama ketika mereka menghadapi ketidakpastian dengan pendapatan mereka,” kata Heng yang dikutip Rabu 7 Oktober 2020.
Singapura diperkirakan memiliki 8,9 kelahiran per 1.000 orang penduduk, menurut Guardian, dan negara tersebut sudah lama mencari cara untuk meningkatkan angka reproduksinya.
Seperti dilansir Washington Post, Pemerintah Singapura telah memiliki program bonus bayi untuk mendukung orang tua dengan menawarkan tunjangan hingga 7.320 dolar AS setara Rp 107,9 juta.
Singapura memiliki jumlah kematian akibat virus corona yang jauh lebih rendah daripada negara lain, hanya 27 orang dan 57.819 kasus infeksi.