Warga Sipil Ukraina Persenjatai Diri Persiapan Diserang Rusia

Baca Juga

MATA INDONESIA, KIEV – Eskalasi konflik Ukraina-Rusia meningkat dalam beberapa pekan terakhir. Amerika Serikat (AS), Inggris, Jepang, dan Israel bahkan memerintahkan evakuasi staf kedutaan dan warga mereka dari Ukraina.

Sementara itu, warga Ukraina mulai bersiap untuk kemungkinan invasi Rusia. Seperti yang dilakukan seorang ibu dari tiga anak yang mempersenjatai dirinya dengan senapan sniper.

Ialah Mariana Zhaglo perempuan yang berprofesi sebagai peneliti pemasaran itu mengatakan bahwa ia bersedia melakukan apa pun untuk membela negaranya. Meski sejatinya Mariana jauh dari tipikal tentara Ukraina.

“Sebagai seorang ibu, saya tidak ingin anak-anak saya mewarisi masalah Ukraina atau ancaman ini diteruskan kepada mereka. Lebih baik saya menangani ini sekarang,” kata Mariana, melansir Daily Mail.

“Jika itu yang terjadi maka kami akan berjuang untuk Kiev; kami akan berjuang untuk melindungi kota kami. Jika ada keharusan untuk menembak, maka saya akan mulai menembak,” lanjutnya sambil memamerkan senapan Zbroyar Z-15 yang baru dibelinya di flatnya di ibukota Ukraina.

Mariana melanjutkan untuk menjelaskan bahwa Zbroyar Z-15 adalah senapan berburu, tetapi dia tidak memiliki niat untuk berburu.

“Saya tidak pernah berburu dalam hidup saya. Saya membeli karabin ini setelah mendengarkan beberapa tentara mendiskusikan senapan terbaik untuk didapatkan,” lanjutnya.

Mariana hanyalah satu dari ribuan warga Ukraina yang baru-baru ini bergabung dengan Pasukan Pertahanan Teritorial (TDF) negara itu – bagian sukarela dari tentara yang jumlahnya membengkak di tengah meningkatnya ketegangan di perbatasan Rusia.

Selain harus merogoh kocek 950 Poundsterling atau sekitar 18 juta Rupiah untuk membeli senjata, Mariana juga mengikuti kursus penembak jitu selama dua pekan. Ia juga memasang beberapa alat tambahan, termasuk bipod, teleskop, dan peredam – untuk memastikan dia bisa mematikan.

Mariana kemudian menghabiskan 830 Poundsterling atau sekitar 16 juta Rupiah untuk pakaian militer, termasuk helm, kamuflase salju, rompi antipeluru, amunisi dan sepatu bot.

Menteri Pertahanan Inggris, Ben Wallace mengatakan kepada Komite Urusan Luar Negeri House of Commons bahwa intelijen menunjukkan pasukan elit Rusia telah melintasi perbatasan ke Ukraina.

“Kami menyadari sejumlah besar individu yang dinilai terkait dengan operasi pasukan maju militer Rusia yang saat ini berlokasi di Ukraina,” kata Menteri Pertahanan Inggris, Ben Wallace.

Pasukan khusus Inggris juga bersiap untuk dikerahkan ke Ukraina untuk melakukan evakuasi lebih dari 1.000 warga negara Inggris jika invasi terjadi.

Sementara itu, Presiden Prancis Emmanuel Macron menjadi pemimpin Barat yang menjanjikan pembalasan jika Rusia melanjutkan invasi ke tetangganya.

“Jika ada serangan, akan ada pembalasan dan harga (untuk Rusia) akan sangat tinggi,” kata Macron, mendesak Rusia untuk mengurangi ketegangan.

Sementara itu Rusia menyatakan bahwa tidak ada rencana untuk menyerang Ukraina dan menuduh NATO dan Barat meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Tumbuhkan Cinta Tanah Air, Semangat Satu Darah Indonesia Dinilai Penting

Mata Indonesia, Yogyakarta - Puluhan warga DIY berkumpul di Waduk Sermo untuk menyuarakan cinta tanah air. Acara ini dibuat untuk seluruh anak rantau yang berada di DIY agar lebih cinta akan keberagaman yang ada di NKRI.
- Advertisement -

Baca berita yang ini