Warga Rusia yang Telah Divaksinasi Akan Mendapat Sertifikat Elektronik

Baca Juga

MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Lebih dari 800 ribu warga Rusia sejauh ini telah diinolukasi untuk melawan virus corona baru dan lebih dari 1,5 juta dosis vaksin telah tersedia. Hal ini ditegaskan Menteri Kesehatan Rusia, Mikhail Murashko.

Rusia yang mulai meluncurkan vaksin Sputnik V pada awal Desember, memiliki jumlah kasus virus corona tertinggi keempat di dunia. Pemerintah Rusia pun memiliki harapan besar, beberapa vaksin yang diproduksi dapat memerangi pandemi virus corona.

Menteri Kesehatan Murashko mengatakan bahwa warga Rusia yang telah diinokulasi pada awal Januari 2021 akan mendapatkan sertifikat vaksinasi elektronik. Kementerian Kesehatan menyimpan database warga Rusia yang telah divaksinasi virus corona, lapor kantor berita TASS.

Melansir Reuters, vaksin Sputnik V yang sudah mulai dipasok Rusia ke negara lain, diberikan dalam dua dosis dan menggunakan komponen yang berbeda, dengan selang waktu selama 21 hari.

Sebagai catatan, Rusia mengirim 300 ribu dosis vaksin virus corona ke Argentina pekan lalu. Namun hal ini menyebabkan rasa frustrasi di dalam negeri Rusia. Sejumlah kalangan berpendapat, alangkah lebih baik untuk menyimpan banyak persediaan ketimbang mengirim ke luar negeri.

Pada Sabtu (2/12), Rusia melaporkan 26,301 kasus virus corona baru dalam 24 jam terakhir, menjadikan total kasus di negara yang terletak di wilayah Eropa Timur itu menjadi 3,212,637.

Pihak berwenang mengatakan bahwa 447 orang meninggal dunia dalam 24 jam terakhir, menjadikan jumlah kematian di Rusia menjadi 58,002.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini