MATA INDONESIA, JAKARTA – PT Pertamina (Persero) memastikan stok BBM dan elpiji di wilayah Kalimantan aman jelang Idul Fitri 1441 Hijriyah.
Region Manager Communication & CSR PT Pertamina Marketing Operation Region VI Kalimantan Roberth MV Dumatubun menyebut, kebutuhan BBM pada lebaran kali ini diprediksi stabil dan tidak meningkat akibat pandemi Covid-19.
Konsumsi Gasoline (Premium, Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo) untuk wilayah Kalimantan turun sebesar 26 persen dari konsumsi normal bulanan atau sekitar 1.885 KL/hari dari 7.114 KL/hari.
“Pertamina tetap melakukan stok monitoring hingga 11 hari. Khusus untuk premium ketahanan stok hingga 13 hari,” kata Roberth, Kamis 21 Mei 2020.
Ia menjelaskan, konsumsi gasoil (Biosolar, Dexlite, Pertamina Dex) di wilayah Kalimantan turun 17 persen dari konsumsi normal bulanan atau sekitar 482 KL/hari dari 2.786 KL/hari. Namun, Pertamina tetap melakukan stok monitoring gasoil sesuai dengan kebutuhan. Saat ini stok solar dapat memenuhi kebutuhan hingga 12 hari.
Roberth menyebut, pada saat Idul Fitri maupun Covid-19 ini, telah diinstruksikan untuk mempunyai buffer stock sehingga tidak terjadi kekosongan BBM di SPBU.
Untuk elpiji, peningkatan kebutuhan elpiji 3 Kg pada Idul Fitri tahun ini, telah diantisipasi dengan meningkatkan alokasi penyaluran sebesar 6,6% dari rata-rata normal bulanan atau sekitar 4.079 MT (1.359.640 tabung), dari konsumsi normal rata-rata bulanan yaitu 30.980 Metrik Ton untuk wilayah Kalimantan.
“Penguatan stok elpiji, telah dilakukan dari akhir bulan April dengan penambahan stok cadangan melalui dua tahap yaitu Tahap I pada April 2020, dan Tahap II pada Mei 2020. Penyaluran ini telah disalurkan ke 249 Agen dan 2.405 pangkalan yang tersebar di seluruh wilayah Kalimantan,” ujarnya.