MATA INDONESIA, BERLIN – Menteri Kesehatan Jens Spahn menegaskan bahwa sebagian besar warga Jerman akan divaksinasi, disembuhkan, atau mati dari Covid-19. Ini merupakan peringatan keras menyusul meningkatnya kasus Covid-19 di Eropa.
Ketika unit perawatan intensif mendekati kapasitas dan rumah sakit kekurangan staf serta peralatan pernafasan, pihak dokter mengatakan bahwa mereka siap menerapkan sistem triase yang akan memprioritaskan perawatan untuk pasien yang dinilai memiliki peluang terbaik untuk bertahan hidup.
“Mungkin di akhir musim dingin, kurang lebih semua orang di Jerman akan divaksinasi, disembuhkan, atau mati. Kedengarannya sinis, tapi itulah kenyataannya,” kata Menkes Jens Spahn, melansir Instant.com, Selasa, 23 November 2021.
Spahn menyatakan bahwa varian Delta –yang pertama kali teridentifikasi di India dan sangat menular, membuat kasus Covid-19 di Jerman kembali meningkat. Untuk itulah, kata Spahn, pemerintah merekomendasikan warga untuk divaksinasi.
Kanselir Jerman, Angela Merkel mengatakan kepada para pemimpin partai konservatifnya bahwa berbagai langkah yang diambil untuk menghentikan penyebaran Covid-19 tidak cukup dan tindakan lebih tegas perlu diambil.
“Kami berada dalam situasi yang sangat dramatis. Apa yang ada sekarang tidak cukup,” kata Angela Merkel, melansir Reuters.
Di seluruh Jerman, berbagai langkah telah diperkenalkan di tingkat regional untuk mencoba mengekang penyebaran virus corona, seperti melarang warga yang tidak divaksinasi atau mereka yang tidak memiliki antibodi yang kuat berada di ruang publik.
Sebelumnya, Perdana Menteri Hungaria, Victor Orban mengimbau warganya untuk segera divaksinasi. Siapa pun yang tidak divaksinasi, katanya, adalah bahaya tidak hanya bagi dirinya sendiri, melainkan juga bagi semua orang.
“Satu hal yang pasti, semua ahli virologi mengatakan bahwa kita siap menghadapi gelombang keempat dan bagian yang sulit belum datang. Jadi, kita tidak melewati puncak. Jumlahnya akan meningkat dan semua orang dapat tertular virus, tetapi tidak semua dengan konsekuensi yang sama,” tutur Perdana Menteri Viktor Orbán.
Sementara Austria menjadi negara pertama di Eropa barat yang memberlakukan kembali penguncian penuh negaranya akibat pandemi virus corona. Infeksi Covid-19 di Austria termasuk yang tertinggi di Eropa selama sepekan terakhir dengan jumlah kasus mencapai 991 per 100.000 orang.