Wakil Ketua MUI Dr. Marsudi Syuhud: Narasi Pesimis Indonesia Gelap Tidak Sesuai Kondisi Riil Saat Ini

Baca Juga

Jakarta – Jangan terus membangun diksi yang negatif, sebagai bangsa yang besar harus optimis. Narasi pesimis Indonesia gelap tidak sesuai dengan kondisi riil saat ini. Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Dr. KH Marsudi Syuhud, MM, dalam sebuah diskusi di salah satu TV Nasional pada 24 April 2025.

Lebih lanjut Dr. Marsudi Syuhud menyampaikan keseimbangan antara kenyataan dan kenyataan dalam menghadapi situasi saat ini, terjadi ada keterbatasan sumber daya, karena pada dasarnya keinginan manusia tidak terbatas.

“Resolt kita alam kita sumber daya kita sebenarnya sangat melimpah, kedepan adalah bagaimana negara mampu menuangkan ini sebagai rejeki” ujarnya.

Presiden Prabowo telah menetapkan prioritas pembangunan sebagai pemimpin bangsa, Presiden telah melakukan pendekatan optimis dalam mengelola sumber daya untuk menyeimbangkan kebutuhan dan memunculkan narasi positif ditengah tantangan bangsa ini yang semakin kompleks. Penting bagi masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi oleh narasi negatif, melainkan masyakarat melihat peluang dan upaya dalam menjaga laju pembangunan nasional saat ini.

Sedangkan Pakar Komunikasi dari Universitas Indonesia Dr. Adtiya Perdana menyampaikan bahwa demokrasi sangat kompleks yang menuntut partisipasi publik menjaga dan menghargai secara berkelanjutan.

Lebih lanjut Aditya mengatakan keberhasilan Presiden Prabowo Subianto merangkul berbagai kekuatan politik menjadi modal strategis dalam upaya percepatan pembangunan serta menciptakan stabilitas politik dan pemerintah kedepan.

Situasi ini seharusnya mendorong munculnya optimisme nasional bahwa pemerintahan semakin konstruktif dan inklusif.

“Hal ini seharusnya menjadi pendorong munculnya optimisme nasional, dengan keyakinan arah pemerintahan konstruktif” ujarnya.

Dalam menghadapi tantangan global Presiden bisa merangkul seluruh elemen masyakarat bersama untuk mencapai target wujudkan Indonesia yang lebih baik.

Para tokoh bangsa diharapkan terus menghimbau masyarakat untuk tetap memjaga harmoni, tidak menciptakan polarisasi serta terus memperkuat semangat untuk membangun Indonesia yang lebih kedepan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Respon Cepat Pemerintah Kunci Keberhasilan Hadapi Karhutla

Oleh: Ricky Rinaldi Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan salah satu bencana ekologis yang kerapmenjadi ancaman serius di Indonesia, terutama saat musim kemarau tiba. Namun, tahun 2025 ini, Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan dalam mengendalikan karhutla berkat respon cepatdari pemerintah, khususnya pemerintah daerah. Keberhasilan ini bukan hanya hasil kebetulan, melainkan buah dari sinergi lintas sektor, kesiapsiagaan, serta kerja kolaboratif antara berbagaielemen seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri, Manggala Agni, damkar, dan masyarakat. Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, menyampaikan bahwa langkah cepat dan sigapmenjadi kunci utama dalam mengendalikan karhutla sebelum api meluas dan sulit dikendalikan. Ia menekankan pentingnya pemadaman sejak api masih kecil agar tidak berkembang menjadikebakaran besar. Ia juga mengingatkan semua pihak agar tetap waspada menghadapi musimkemarau dan tidak lengah dalam menjaga kesiapsiagaan. Sikap proaktif ini terbukti efektif, seperti yang terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Karhutla yang melanda kawasan perbukitan Harau berhasil dikendalikan meskipunmenghadapi medan geografis yang sulit, yakni bukit terjal berbatu. Hanya sekitar dua hektarelahan yang terbakar berkat kerja cepat tim gabungan. Hal serupa terjadi di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, di mana karhutla seluas 10 hektare berhasil ditangani tanpa meluas lebih jauh. Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran aktif pemerintah daerah dan tim tanggap darurat di lapangan. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini