MATA INDONESIA, JAKARTA – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa pemerintah akan mengantisipasi penularan Covid-19 akibat arus balik mudik lebaran.
Meskipun secara garis besar perjalanan melalui udara, laut dan kereta api turun hingga 10 persen, namun akumulasi perjalanan hingga saat ini mencapai 55 persen.
Menhub Budi Karya mengatakan bahwa pemerintah telah menyiapkan pos tes antigen di pintu masuk antara Sumatera-Jawa dan Bali-Jawa.
“Yang mandatory (wajib) akan dilakukan di dua tempat, di Bakauheni dan Gilimanuk,” kata Budi Karya.
Tidak hanya itu, Kementerian Kesehatan juga memberikan subsidi alat tes antigen yang akan digunakan di pos mandatory dan 21 titik tol di pulau Jawa.
“Kita memang melihat kemungkinan, kalau tidak dilakukan suatu manajemen upaya-upaya tertentu maka akan timbul Covid baru, baik di daerah asal maupun di daerah kota-kota besar,” kayta Budi Karya.
Selain itu, ada juga upaya skrining berupa bukti hasil negatif dan tes swab antigen. Warga yang ingin masuk tol harus menyediakan dua dokumen penting tersebut dan memperlihatkannya kepada petugas.
Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi pemudik atau pelaku perjalanan yang belum melakukan tes Covid-19.
Terakhir, upaya yang dilakukan yaitu dengan menerapkan contraflow. Kementerian Perhubungan bekerja sama dengan pihak terkait untuk menerapkan hal ini jika lonjakan arus balik terjadi.
Adapun kebijakan ini merupakan sistem pengaturan lalu lintas yang mengubah arah normal arus kendaraan pada suatu jalan raya. Budi Karya pun mengemukakan bahwa jika ada potensi lonjakan arus balik maka kebijakan contraflow bisa dilakukan.
“Kemungkinan kalau terjadi suatu lonjakan yang over, kemungkinan kita akan lakukan contraflow dari segi lalu lintas,” kata Budi Karya.
 Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa pemerintah akan mengantisipasi penularan Covid-19 akibat arus balik dgd){kind=link}