MATA INDONESIA, JAKARTA – Taman Mini Indonesia Indah (TMII) sudah berubah wujud. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah merampungkan renovasi Kawasan TMII yang berlokasi di Bambu Apus, Jakarta Timur.
Renovasi tersebut merupakan penugasan khusus Presiden Jokowi untuk mempersiapkan sejumlah infrastruktur jelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang dimulai sejak Oktober 2022.
Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti mengatakan, renovasi TMII ini sudah sejak Januari 2022 oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, dan Direktorat Jenderal Bina Marga.
“Saat ini progres fisiknya telah mencapai 99 persen. Sudah mendekati selesai dan siap untuk menyambut KTT G20 mendatang,” kata Diana.
Sejauh ini pelaksanaan renovasi terbagi dalam tiga zona dengan luas area pekerjaan meliputi penataan bangunan seluas 7,71 ha dan kawasan seluas 26,56 ha. “Total anggarannya sebesar Rp1,08 triliun,” kata Diana.
- Zona 1 yang bertema Indonesia Klasik ‘Elegan dan Geometri’ meliputi penataan area gerbang utama, renovasi koridor utama Sasono, plaza utara dan selatan, Plaza Gadjah Mada, Tugu Pancasila, Keong Mas, Sasono Utomo, Sasono Langgeng Budoyo, Sasono Adiguno, Museum Indonesia, dan lantai 1 gedung pengelola sebagai gerai UMKM.
- Kemudian Zona 2 bertema Arsitektur Nusantara, Tradisi, dan Budaya ‘Sulur’ mencakup penanganan jalan dan pedestrian kawasan lingkar dalam, Plaza Boulevard Nusantara, amphitheater, dan promenade keliling Danau Archipelago.
- Sedangkan Zona 3 bertema Indonesia Kini ‘Modern’ meliputi penanganan jalan dan pedestrian kawasan lingkar luar.
“Kita fokus pada mengembalikan konsep awal masterplan TMII. Yaitu 70 persen area hijau dan 30 persen bangunan. Jadi bangunan-bangunan yang kurang perlu kita bongkar lagi. Dan kemudian lahannya kami tanami pepohonan dan tumbuhan hijau,” ujar Dirjen Diana.
Adapun Ketua Satgas Percepatan Infrastruktur G20 Achmad Gani Ghazali Akman mengungkapkan pada Oktober 2022 ini TMII untuk kegiatan Presidensi G20 Indonesia 2022.
Menurut rencana TMII akan mendapat kunjungan dari para kepala negara atau perwakilannya dalam perhelatan G20 di Jakarta. Pihak Kementerian PUPR memastikan, penataan TMII yang memakan biaya sebesar Rp1,08 triliun siap untuk menyambut tamu G20 dan masyarakat umum yang ingin menikmati keindahan miniatur Indonesia tersebut.
Publik baru dapat mengunjungi TMII setelah perhelatan KTT G20 pada November 2022 mendatang. Tiket masuk ke TMII harganya akan terjangkau masyarakat luar. Sekitar Rp20 ribu-Rp25 ribu per orang. Tentunya di luar tiket kendaraan serta beberapa wahana seperti Keong Mas, Kereta listrik, Amphitheater, Gantole, dan lain-lain.
Menyoal rencana renovasi anjungan daerah. Pihak Kementerian PUPR menyatakan setiap anjungan di TMII akan mendapat bantuan penataan Pemerintah Daerah (Pemda) masing-masing. Sebab, penataan anjungan belum termasuk dalam program renovasi TMII oleh Kementerian PUPR.
Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian sudah menyinggung agar para kepala daerah bergotong-royong untuk membenahi sejumlah anjungan daerahnya. Baik kondisi rusak ringan dan berat. Termasuk, beberapa provinsi hasil pemekaran daerah agar membangun anjungan di TMII.
Total biaya renovasi anjungan mencapai Rp 45-Rp50 miliar. Taman Mini Indonesia Indah merupakan suatu taman hiburan bertema budaya Indonesia di Jakarta Timur yang buka di era pemerintahan Presiden Soeharto pada 1975. Area TMII seluas kurang lebih 150 hektare atau 1,5 kilometer persegi.
Kawasan ini merupakan rangkuman kebudayaan bangsa Indonesia, yang mencakup berbagai aspek kehidupan sehari-hari masyarakat 33 provinsi Indonesia dan museum Timor Leste (dulu eks anjungan Timor Timur). Masing-masing anjungan daerah menampilkan arsitektur tradisional, serta menampilkan aneka busana, tarian, dan tradisi daerah.
Di samping itu, di tengah-tengah TMII terdapat sebuah danau yang menggambarkan miniatur kepulauan Indonesia di tengahnya, kereta gantung, berbagai museum, resor, kereta listrik, teater, dan berbagai sarana rekreasi.