Waduh, Remaja Afrika Keroyok Remaja Asia di Kereta, Videonya Viral!

Baca Juga

MATA INDONESIA, PHILADELPHIA – Departemen Kepolisian Philadelphia, Amerika Serikat (AS) dan Distrik Sekolah Philadelphia tengah menyelidiki kasus serangan kekerasan baru di kereta bawah tanah SEPTA. Serangan itu melibatkan sekelompok remaja.

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 15.30 waktu setempat pada Rabu (17/11) di kereta Broad Street Line dekat stasiun Erie. Video serangan itu diposting secara publik di media sosial dan kini menjadi viral.

“Insiden itu terjadi di kereta dekat Stasiun Erie. Polisi SEPTA diberitahu dan segera melakukan penyelidikan. Kemajuan telah dibuat dalam mengidentifikasi individu yang terlibat dalam penyerangan itu,” demikian pernyataan SEPTA.

“Penyidik ​​terus melakukan pemeriksaan terhadap saksi dan meninjau video ponsel yang beredar di media sosial, serta video pengawasan SEPTA,” sambungnya, melansir NBC Philadelphia.

“Ini adalah insiden kekerasan dan mengganggu. Untungnya, tidak ada cedera serius yang dilaporkan. Siapa pun yang memiliki informasi diminta untuk menghubungi Polisi SEPTA,” ucapnya.

Video tersebut memperlihatkan sekelompok remaja Afrika-Amerika terlihat meninju dan meneriaki salah satu kelompok siswa. Kemudian, seorang gadis di dekat kelompok itu ditinju, didorong, dan ditendang.

Menariknya, kelompok yang menjadi korban tetap tidak responsif dan tidak bergerak dari tempat duduk mereka atau sekadar membalas teriakan tersebut. Dua remaja Afrika tersebut kemudian menyerang seorang gadis yang berdiri di dekatnya.

Mereka bahkan membanting kepala gadis itu ke pintu kereta sebelum dia jatuh ke lantai, di mana dia ditendang dan diinjak. Tak sampai di situ, salah satu gadis kemudian mengambil sepatu dan mulai memukul gadis itu hingga tersungkur.

Sebagaimana dituliskan di atas, remaja perempuan yang melakukan penyerangan dalam video itu tampak berkulit hitam, sedangkan kelompok korban tampaknya keturunan Asia.

Penyelidik belum menjelaskan apakah mereka menganggap masalah ini sebagai insiden rasial. Sementara juru bicara SEPTA menyebut insiden itu sebagai kekerasan dan mengganggu.

Anggota Dewan Kota Philadelphia, David Oh bersikeras bahwa SEPTA dan Distrik Sekolah Philadelphia harus meningkatkan langkah-langkah keamanan.

“Harus ada tanggapan dari polisi, oleh petugas keamanan sekolah SEPTA, yang sebelumnya dikenal sebagai polisi sekolah, dan oleh pihak SEPTA,” kata David Oh.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini