Wabah Ebola di Kongo Kian Parah, Lebih 2.000 Orang Tewas

Baca Juga

MINEWS, INTERNASIONAL - Wabah penyakit di benua Afrika seakan tak ada habisnya. Data terbaru, sepanjang 2019 ini, sudah lebih 2.000 orang di Republik Demokratik Kongo dinyatakan tewas akibat wabah ebola yang kian menggila.

Dijelaskan Federasi Palang Merah Internasional, salah satu sebab wabah ebola kian buruk di Kongo adalah ketakutan masyarakat untuk melakukan vaksin pencegahan, terutama di daerah-daerah terpencil.

“Orang perlu mempercayai mereka dan staf medis yang memberikannya. Ini akan membutuhkan waktu, sumber daya dan banyak kerja keras,” kata Federasi Palang Merah Internasional dalam sebuah pernyataan resmi, baru-baru ini.

Diketahui, wabah ebola kali ini sudah yang kesepuluh kalinya terjadi di Kongo. Ada beberapa daerah yang sebelumnya aman, kini sudah terdampak wabah, seperti di provinsi Kivu Utara dan Ituri.

Di dua kawasan tersebut, dalam laporan Federasi Palang Merah Internasional, kekerasan kerap terjadi akibat sekelompok milisi dan pembunuh yang mendiami wilayah tersebut, lalu merusak berbagai fasilitas, termasuk gedung kesehatan.

Data pemerintah menunjukkan kematian ebola mencapai 2.006 dan kasusnya hingga 3.004. Sebelumnya pada Agustus, pihak berwenang datang dengan perjuangan mereka untuk mengendalikan penyebaran penyakit.

Pekan lalu, WHO menyuarakan keprihatinan tentang meluasnya jangkauan geografis penyakit in. Kemudian membenarkan virus itu belum menjangkau di kota utama Goma, setelah empat kasus tercatat di sana pada Juli dan awal Agustus.

Wabah ebola pada 2013-2016 di Afrika Barat jauh lebih mematikan daripada wabah saat ini. Lebih dari 11.300 orang meninggal saat itu dari 28 ribu korban yang terinfeksi.

 

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini