Virus Corona Menyerang 90 Anggota Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon Selatan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Kasus pertama virus corona, menyerang 90 anggota penjaga perdamaian PBB di Lebanon selatan. Hal itu disampaikan seorang juru bicara pasukan UNIFIL pada Minggu 13 September 2020.

Juru bicara UNIFIL, Andrea Tenenti menyampaikan dalam sebuah pernyataan, kasus terkonfirmasi dipindahkan ke sebuah fasilitas khusus UNIFIL untuk menangani kasus Covid-19.

Dia mengatakan, 88 orang dari anggota yang terinfeksi berasal dari satu kontingen, tapi dia tidak menyebutkan secara spesifik kewarganegaraan dari 90 anggota tersebut.

“Kami telah berusaha melakukan penelusuran kontak, dan melakukan tes menyeluruh dan isolasi,” ujarnya, dikutip dari Alarabiya, Senin 14 September 2020.

Diketahui, sebanyak 45 negara berkontribusi mengirim pasukan perdamaian ke UNIFIL, yang dimulai pada 1978 untuk mengawasi perbatasan antara Lebanon dan Israel yang secara teknis sedang berperang.

Pada Agustus, PBB memperpanjang mandat misi perdamaian selama setahun tapi mengurangi kapasitas pasukan dari 15.000 menjadi 13.000.

Tenenti mengatakan, operasi UNIFIL di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel tak terdampak kasus virus corona baru.

Lebanon mengalami peningkatan jumlah kasus virus corona terkonfirmasi sejak ledakan dahsyat yang mengguncang ibu kota Beirut pada 4 Agustus lalu, menewaskan lebih dari 190 orang dan meluluhlantakkan ibu kota.

Negara Mediterania itu mencatata total 23.669 kasus Covid-19, termasuk 239 kematian sejak wabah mulai pada Februari lalu.

Pada Sabtu lalu, pihak berwenang mengumumkan 22 kasus virus corona di penjara Roumieh, pusat tahanan terbesar di negara tersebut yang sejak lama bercitra buruk karena kondisinya yang buruk di beberapa blok, termasuk kelebihan kapasitas dan perlakuan buruk terhadap tahanan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini