Varian Virus B.1.1.7 Indonesia Belum Dicatat GISAID

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Sejak diumumkan Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Herbuwono, masyarakat Indonesia mulai khawatir dengan kehadiran varian mutasi Virus SARS-Cov-2 dari Inggris dengan kode B.1.1.7. Padahal organisasi pengumpul data virus influenza global (GISAID) belum menemukan sekuen genomnya dan pencegahannya tetap sama yaitu disiplin menjalankan protokol kesehatan.

Pesan itu disampaikan peneliti genomic molekuler, Riza Putranto dan diterima Mata Indonesia News, Rabu 3 Maret 2021.

“Maka, mari kita tunggu saja,” ujar Riza.

Namun, dia mengingatkan cara penularan B.1.1.7 itu tetap sama dengan Virus SARS-Cov-2 atau corona pada umumnya yaitu melalui droplet atau percikan dari mulut manusia.

Maka tak bosan-bosannya Riza menekankan kolaborasi erat masyarakat dan unsur medis demi mengakhiri pandemi ini.

Pada masyarakat setiap individunya harus disiplin menjalankan 5M yaitu memakai masker, menjaga jarak sosial, menyuci tangan, menjauhi kerumunan dan membatasi keluar rumah.

Sedangkan pendekatan medis harus serius menggalakkan tes-lacak-isolasi/rawat di seluruh pelosok Indonesia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini