Varian Deltacron belum Terdeteksi di Indonesia

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kementerian kesehatan hingga saat ini belum mendeteksi kasus varian Deltacron di Indonesia. Hal itu menyusul munculnya sub varian Omicron BA.2. yang sudah masuk ke Indonesia, serta varian Deltacron yang sudah ada di beberapa negara, seperti Amerika Serikat, Belanda, Prancis, dan Denmark.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi, menegaskan bahwa apapun jenis virusnya, protokol kesehatan (prokes) dan vaksinasi tetap menjadi perlindungan yang ampuh bagi diri sendiri.

”Vaksin jenis apapun yang saat ini kita gunakan masih efektif untuk mempertahankan diri dari virus Covid-19, termasuk sub varian Omicron BA.1 maupun BA.2,” ujar Nadia.

Saat ini vaksinasi sudah mencapai 350 juta dosis. Dari total 270 juta penduduk Indonesia, cakupan vaksinasi lengkap dua dosis kepada sekitar 56 persen populasi.

Target vaksinasi dosis kedua rata-rata 750 ribu dosis per hari. Dengan begitu mempercepat pembentukan herd immunity bagi 70 persen lebih populasi di Indonesia.

Per Senin 14 Maret 2022 sudah 40 persen dari total 514 kabupaten/kota yang telah mencapai target cakupan dosis kedua lebih dari 70 persen. Pemerintah juga saat ini tengah berupaya untuk meningkatkan cakupan vaksinasi untuk kelompok rentan terutama lanjut usia masih terus digencarkan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini