Varian Delta Plus AY.23 di Singapura Berasal dari Indonesia

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Mutasi virus delta masih cukup mengkhawatirkan. Eropa dan negara-negara Asia saat ini sedang pandemi Covid-19 terbaru dari varian tersebut.

Pandemi Covid-19 di Indonesia belum tuntas. Bahkan, mutasi virus varian delta AY.23 yang kini dominan di Indonesia telah menyebar ke negara lain. Termasuk ke Singapura.

”Misalnya di Singapura itu AY.23 itu pasti dari Indonesia asalnya. Dari India varian delta yang asli B.1.617.2 itu masuk ke Indonesia. Dia bermutasi menjadi AY.23,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat diskusi secara virtual di Youtube PKSTV dikutip, Minggu 14 November 2021.

Dan itu menjadi sub varian yang sangat dominan di Indonesia. ”Itu juga menyebar ke luar salah satunya ke Singapura. Karena Singapura paling besar AY.23 yaitu varian baru dari delta,” katanya.

Saat ini Indonesia telah melewati puncak kasus akibat varian tersebut.

”Kita beruntung bahwa kita sudah melampaui puncaknya. Sehingga imunitas rakyat Indonesia baik. Ini sudah ada kekhawatiran delta atau AY.4.2 di UK. Tetapi kalau kita lihat mutasi-mutasi yang terjadi di Inggris atau genomic nya AY.4.2. Itu sudah terjadi di A.Y.23 atau AY.24 yang ada di Indonesia,” katanya.

Budi mengatakan untuk mencegah terjadinya gelombang ketiga di Indonesia saat ini pemerintah telah belajar dari pengalaman. Salah satu cara yaitu menjaga ketat pintu masuk kedatangan luar negeri dari sisi udara, laut dan darat.

”Jadi sekarang belajar dari pengalaman gelombang 1 dan 2. Kita sudah melakukan penjagaan yang lebih ketat di 5 bandara udara.  9 itu yang masuknya dari laut, yang 4 entrinya dari darat. Dan kita sudah lihat kalau dari bandara masuknya lebih banyak dari Soekarno-Hatta, kalau dari pelabuhan laut masuknya dari Batam. Dari darat itu masuknya dari Entikong,” ujarnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini