MATA INDONESIA, JAKARTA – Perlahan tapi pasti sektor industri Indonesia akan pulih seiring dimulainya vaksinasi Covid19. Indikatornya jelas yaitu meningkatnya angka purchasing manager’s index (PMI) manufaktur Indonesia yang terus bergerak membaik dan kini sudah ada di angka 51,3 pada Desember 2020.
Padahal November 2021, angka PMI Manufaktur Indonesia masih 50,6. Angka indeks di atas 50 berarti sektor tersebut mengalami ekspansi atau perkembangan positif. Sebaliknya, berarti terjadi kontraksi pada sektor tersebut.
Jadi dengan angka yang semakin bergerak naik artinya ekspansi industri manufaktur kita terus berjalan dengan baik, karena meningkatnya pembelian produk tersebut.
Menurut data Kementerian Perindustrian, angka 51,3 tersebut bahkan tercatat sebagai capaian tertinggi sepanjang sejarah Indonesia dan selama IHS Markit melakukan survei di negara-negara industri.
Masuknya PMI Manufaktur Indonesia ke fase ekspansif dalam dua bulan terakhir secara berturut-turut menurut Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita menunjukkan keyakinan pelaku industri.
Mereka, menurut Agus, yakin akan bisa ekspansi karena konsumsi domestik mulai tumbuh ditambah dengan kehadiran vaksin. Hal tersebut membuat kepercayaan pelaku industri semakin tinggi.
Kementerian Perindustrian juga mencatat geliat ekspansi itu juga terrekam pada Prompt Manufacturing Index Bank Indonesia (PMI BI) di kuartal IV 2020 yang mencapai angka 47,29 persen.
Angka itu menunjukkan capaian yang jauh tinggi dari dua kuartal sebelumnya yaitu 45,64 dan 44,91 persen.
Sementara BI mencatat kegiatan usaha di industri pengolahan yang mulai menunjukkan sinyal ekspansi pada 2020 diprediksi terus membaik pada kuartal I-2021.
Agus juga sangat yakin industri manufaktur Indonesia mampu tumbuh sekitar 4 persen pada tahun 2021.