MATA INDONESIA, JAKARTA – Vaksinasi baru mencakup 10 persen warga Eropa membuat Kepala WHO Eropa, Hans Kluge kecewa besar, Kamis 1 April 2021.
Menurut Kluge, negara-negara Eropa sangat lambat dalam melakukan vaksinasi Covid19 sehingga dikhawatirkan pandemi ini bisa berlangsung lebih lama lagi.
“Peluncuran vaksin benar-benar lambat,” ujarnya.
Menurutnya, Eropa tertinggal dari Inggris dan Amerika Serikat dalam hal vaksinasi Covid19 karena terlambat dalam memesan vaksin tahun lalu.
Infeksi baru di Eropa, menurut Kluge, meningkat pada setiap kelompok usia kecuali mereka yang berusia lebih dari 80 tahun.
Hal itu menunjukkan vaksinasi kepada kelompok lansia telah berhasil, namun tidak pada mereka yang berusia muda sehingga vaksinasi di kalangan tersebut menjadi tersendat.
Kondisi itu diperburuk dengan banyak berkembangnya varian baru hasil mutasi Virus SARS-Cov-2 yang lama.
Tersendatnya vaksinasi di benua biru tersebut karena pasokannya yang terbatas, perselisihan tentang ekspor dan penundaan oleh beberapa produsen vaksin serta isu penggumpalan darah pada Vaksin AstraZeneca.
Saat ini beberapa negara bahkan belum menyuntikkan vaksin kepada penduduknya dengan AstraZeneca.
Beberapa negara bahkan melarang menyuntikkan vaksin tersebut untuk orang-orang berusia di atas 60 tahun.