MATA INDONESIA, KIEV – Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia untuk Federasi Rusia mencakup Republik Belarusia, Jose Tavares mengatakan bahwa Warga Negara Indonesia (WNI) di Rusia-Ukraina dalam keadaan baik.
Pihaknya juga telah mengunjungi dan melihat langsung kondisi WNI di Kota Rostov on Don. Kota ini berjarak sekitar 100 km dari perbatasan Ukraina dan Rusia.
“Terdapat 33 warga Indonesia di sana dan kesemuanya adalah mahasiswa-mahasiswi di tiga universitas, yaitu Rostov State Transport University, Southern Federal University, dan Rostov Medical State University,” ucap Dubes Jose Tavares dalam akun Instagramnya.
Meski dikatakannya kehidupan masyarakat di kota tersebut seperti biasa, ia mengimbau WNI untuk tetap waspada, terus mengikuti informasi terbaru dari otoritas setempat dan KBRI Moskow.
“Namun demikian, kami berpesan agar mereka tetap waspada, mengikuti setiap pengumuman dari otoritas setempat dan terus berkoordinasi dengan KBRI Moskow,” sambungnya seraya menambahkan bahwa kehidupan para pelajar Indonesia di kota tersebut berjalan normal.
Sebagaimana diketahui bahwa hubungan Ukraina-Rusia tengah memanas. Moskow bahkan telah mengerahkan lebih dari 100 ribu pasukan di daerah dekat perbatasan kedua negara yang membuat kondisi kian mencekam.
Amerika Serikat (AS), sekutu, dan NATO menyakini bahwa Rusia akan menginvasi Ukraina – negara bekas bagian Uni Soviet, dalam waktu dekat. Banyak pihak juga menduga akan terjadi pertumpahan darah.
Namun, Moskow berulang kali menepis anggapan tersebut. Dikatakan bahwa tuduhan Barat hanyalah kedok untuk provokasi yang direncanakan NATO dan AS yang sebenarnya ingin Ukraina berperang dengan Rusia.
Sementara itu, Presiden Vladimir Putin dalam sambutannya mengatakan Barat menggunakan Ukraina sebagai alat untuk melawan Rusia dan berhipotesis bahwa masuknya Ukraina ke NATO dapat menyebabkan konflik atas Semenanjung Krimea, wilayah yang dianeksasi oleh Rusia tahun 2014.