Upaya AS-Korsel Membendung Program Nuklir Korut

Baca Juga

MATA INDONESIA, WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden direncanakan akan bertemu Presiden Korea Selatan (Korsel), Moon Jae-in di Washington pada Mei. Kedua pemimpin negara tersebut akan membicarakan upaya untuk membendung program nuklir Korea Utara (Korut).

AS juga ingin mendorong kerja sama trilateral dengan Korea Selatan dan Jepang mengenai masalah masalah Nuklir Pyongyang dan keamanan regional lainnya, termasuk sikap Cina.

Juru bicara Korea Selatan, Kang Min-seok dalam pernyataannya mengatakan bahwa Presiden Korsel dan Presiden AS akan membahas cara-cara untuk mengembangkan hubungan yang kuat antara kedua negara dan kerja sama erat untuk mencapai denuklirisasi lengkap dan perdamaian abadi di semenanjung Korea.

Sementara juru bicara Gedung Putih, Jen Psaki mengatakan bahwa pertemuan tersebut akan berlangsung pada paruh kedua Mei. Namun, Gedung Putih belum memberikan kepastian mengenai tanggal pertemuan antara Presiden AS dan Presiden Korsel tersebut.

“Pertemuan nanti akan menyoroti aliansi ketat antara AS dan Korea Selatan,” kata Jen Psaki, melansir Reuters, Jumat, 16 April 2021.

Sebelum pertemuan dengan Presiden Moon Jae-in, Presiden Biden akan lebih dulu bertemu dengan Perdana Negeri Jepang, Yoshihide Suga di Washington. Sebagai catatan, PM Suga akan menjadi pemimpin asing pertama dunia yang bertemu langsung dengan Biden sejak menjabat sebagai Presiden AS pada Januari.

Pada pertemuan nanti, Presiden AS dan PM Suga akan membahas mengenai arogansi Cina terhadap Taiwan dan Hong Kong, serta perlakuan Beijing kepada kelompok minoritas Muslim Uighur di Xinjiang.

Marc Knapper, pejabat senior untuk Jepang dan Korea di Departemen Luar Negeri AS mengatakan pada sebuah acara di Pusat Kajian Strategis dan Internasional Washington bahwa pertemuan puncak dengan PM Suga akan mencakup diskusi tentang program nuklir Korea Utara yang mengancam ketiga negara tersebut.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Percepat Digitalisasi Sekolah Rakyat, Pemerintah Jalin Kolaborasi Lintas Sektor

Oleh: Laras Indah Sari Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto terus mengakselerasi upayadigitalisasi pendidikan nasional melalui program Sekolah Rakyat. Skema kolaborasi lintassektoral pun digencarkan untuk mewujudkan transformasi digital yang menyeluruh dalampelaksanaan program pendidikan bagi masyarakat miskin dan miskin ekstrem tersebut. Kementerian Sosial bekerja sama dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI untuk mempercepat digitalisasi tata kelola Sekolah Rakyat. Dukungan BNI akan mencakupsistem administrasi digital bagi siswa dan guru mulai dari proses penerimaan peserta didikbaru, kartu pintar siswa, absensi elektronik, hingga Learning Management System (LMS) yang terintegrasi.  Selain itu, BNI juga menyiapkan sistem pengelolaan penyaluran dana dari Kemensos kesekolah, payroll guru, transaksi mitra seperti catering dan laundry, serta dashboard monitoring keuangan sekolah yang seluruhnya menggunakan sistem cashless melalui QRIS dan BNIdirect. Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menilai digitalisasi menjadi kunci penting untukmodernisasi tata kelola Sekolah Rakyat. Menurutnya, digitalisasi administrasi akan membuatpengelolaan sekolah menjadi lebih efisien, transparan, dan minim kebocoran anggaran.  Melalui dashboard, pemerintah dapat memantau langsung data absensi, konsumsi gizi siswa, hingga kondisi keuangan sekolah secara real-time. Sistem digital BNI diharapkan dapatsegera direalisasikan dan diuji coba agar bisa langsung digunakan pada masa orientasi siswayang dimulai pada 14 Juli mendatang. Saat ini, proses renovasi gedung telah rampung, guru telah disiapkan, dan langkah berikutnya ialah pemasangan alat, kartu siswa, sistem absensi, serta dashboard laporan yang terintegrasi. Program Sekolah Rakyat hadir sebagai bentuk intervensi pemerintah untuk memutus matarantai kemiskinan struktural melalui jalur pendidikan. Sekolah Rakyat dirancang khususmenjangkau anak-anak dari keluarga desil 1 dan 2 dalam Data...
- Advertisement -

Baca berita yang ini