MATA INDONESIA, SOLO – Pondok Pesantren Ngruki pimpinan Abu Bakar Ba’asyir sudah membuktikan kepada pemerintah dan negara mencintai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan mengadakan upacara pengibaran bendera memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Proklamasi Kemerdekaan RI.
Hal itu diungkapkan Direktur Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki, Yahya dalam pernyataannya yang dikutip, Kamis 18 Agustus 2022.
“Ponpes Ngruki sudah biasa menyelenggarakan HUT RI. Namun, tahun ini Ponpes Ngruki sengaja mengundang Pak Menteri (Muhadjir Effendy – Red) untuk membuktikan Ponpes Ngruki menyintai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” ujar Yahya.
Pada saat peringatan HUT ke-77 Proklamasi RI, Muhadjir menjadi pembina upacara pengibaran bendera.
Muhadjir mengingatkan upacara seperti itu harus terus diselenggarakan setiap tahun di Ngruki.
Dalam upacara tersebut, juga dihadiri pendiri Ngruki, Abu Bakar Ba’asyir yang beberapa kali terlibat kasus terorisme.
Pada 2005, Ba’asyir didakwa melakukan permufakatan jahat melakukan pemboman Jalan Legian Bali yang menyebabkan puluhan orang tewas seketika.
Pada 16 Juni 2011, didakwa membiayai pelatihan militer pelaku teror di Aceh dan dihukum penjara selama 15 tahun.
Namun, dia hanya menjalani masa pemidanaan selama 10 tahun karena beberapa kali mendapat remisi.
Ide mengadakan upacara HUT Proklamasi besar-besaran menurut Ustaz Yahya ide dari Dandim, Kapolres dan Danramil setempat.
Mereka beralasan Ngruki harus dilihat masyarakat luas bukan pesantren anti-NKRI seperti ramai diberitakan selama ini.